JAKARTA, SAWITINDONESIA – Program ISPO yang sudah berjalan empat tahun ini makin berjalan kencang walaupun berhadapan sejumlah kendala seperti minimnya anggaran. Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian RI, menyebutkan tahun ini dana program ISPO dialokasikan sekitar Rp 2 miliar.
“Dana ini dipergunakan untuk administrasi kantor dan lainnya,” ujar Gamal kepada SAWIT INDONESIA.
Walaupun dihadapkan kepada masalah minimnya anggaran. Namun, Komisi ISPO bekerja cukup optimal.Menurut Gamal Nasir jumlah perusahaan pemohon sertifikat ISPO yang mencapai 562 perusahaan dan 97 perusahaan diantaranya memperoleh sertifikat ISPO. Sisanya, masih dalam proses sertifikasi ISPO.
“Perkembangan ISPO empat tahun ini sudah luar biasa daripada RSPO. Setelah empat tahun ini meningkat hampir 100 perusahaan. Bandingkan saja dengan sertifikat RSPO yang jumlah penerimanya belum banyak setelah empat tahun berdiri ,” kata Gamal.
Jumlah perusahaan penerima ISPO diperkirakan terus bertambah hingga akhir tahun ini. Sebagai informasi, berdasarkan sidang Komisi ISPO pada 30 April 2015 disebutkan bahwa 34 perusahaan sudah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pengakuan Komisi ISPO.
Apabila 562 perusahaan sawit menerima sertifikat ISPO, diperkirakan jumlah CPO bersertifikat ISPO mencapai 20 juta ton. “Sampai saat ini, baru 4 juta ton bersertifikat ISPO dari 97 perusahaan,” tutur Herdrajat Natawijaya, Direktur Tanaman Tahunan Kementerian Pertanian.