Saya tekankan bahwa peraturan itu membawa posisi yang kurang adil bagi Indonesia sehingga kerugian di pihak Indonesia tidak dapat dihindari. Setelah kami bahas panjang lebar masalah beta karoten itu, pembicaraan beralih ke komoditas lain dan lebih banyak berdiam diri, sementara Ibu Rini dan Mr. Kamal Nath masing-masing menyampaikan pandangan dan saran masing-masing. Segera Yang Mulia Duta Besar datang menghampiri kami dan mengatakan bahwa makan malam akan segera dimulai dan kami pun beranjak menuju meja makan.
Persoalan beta karoten tidak berhenti sampai di situ. Dua bulan kemudian, di kantor Gapki di Medan, Saya menerima kunjungan tiga petugas laboraturium peneletian dari negara bagian Kerala, India. Mereka mengaku sedang ditugaskan untuk menyurvei kandungan beta karoten dari beberpa pabrik kelapa sawit di Indonesia. Dengan senang saya menerima mereka dan mengatur perjalanan mereka untuk meninjau, mengambil contoh dari beberapa pabrik di Sumatera Utra. Saya juga menyarankan agar mereka pergi ke Riau untuk melakukan hal yang sama.
Kepada pengurus Gapki di Riau saya berikan gambaran mengenai masalah beta karoten itu. Saya meminta bantuan pengurus Gapki di Riau untuk mengoordinasikan agar tamu dari India ini dapat mengunjungi beberapa pabrik di daerah provinsi Riau yang tidak terlalu jauh letaknya dari kota Pekanbaru. Saya sarankan agar pabrik kelapa sawit yang letaknya jauh bersedia mengirim contoh sebanyak dua botol untuk dipergunakan dalam rangka penelitian itu.
Sumber : Derom Bangun