PT Arita Prima Indonesia menjadi salah satu pemasok utama valve kepada industri kelapa sawit. Dilengkapi delapan gudang dan 35 cabang dapat mencukupi permintaan valve dari konsumen setiap saat.
Perjalanan PT Arita Prima Indonesia sebagai manufaktur, importir dan distributor valve memang masih terhitung baru yakni dimulai sejak Tahun 2000 silam, tetapi faktor ini tidak melunturkan kepercayaan konsumen dalam menggunakan beragam produk valve yang ditawarkannya. Budi Prasetyo, Manager Divisi Palm Oil PT Arita Prima Indonesia, mengatakan berbagai produk yang ARITA sediakan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sektor-sektor usaha seperti perkapalan,minyak dan gas , waterwork, building industry, petrokimia, power plant, kelapa sawit dan oleokimia.
Produk-produk valve bermerek ARITA antara lain : ball valve, gate valve, globe valve, safety valve, control valve , butterfly valve, strainer, check valve, sight glass, lockable valve, needle valve, air vent, foot valve, dan float valve.
Budi Prasetyo mengatakan produk valve yang ditawarkan perusahaan telah memiliki kualitas yang baik dan dilengkapi dengan garansi. Selain itu, terdapat sertifikat yang akan memberikan kejelasan asal dan kualitas produk tersebut.
Dalam penetapan jenis valve yang dibutuhkan diperlukan analisa terlebih dahulu. Dalam diskusi ini akan dibahas mengenai penggunaan equipment di pabrik sawit, dimana dalam pemilihan asesories tergantung pada fluida, tekanan dan temperature. Setelah itu, barulah dapat ditentukan jenis valve yang dibutuhkan secara tepat. Oleh karena itu, masukan informasi dari konsumen sedetail mungkin sangat penting , agar dapat memastikan barang yang dijual perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagai gambaran, satu pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 Ton TBS per jam memerlukan minimal 1.200-1.300 item valve dari berbagai tipe.
“Jadi, ini adalah tindakan preventif dimana akan meminimalisir kesalahan-kesalahan pemakaian dan aplikasi produk“kata Budi.
Pada 2010, perusahaan serius membidik industri kelapa sawit sebagai focus pamasaran produknya . Salah satunya dengan membentuk divisi palm oil and oleochemical yang khusus menangani sektor ini. Adhy Ariansyah, Business Development Manager PT Arita Prima Indonesia, menjelaskan nilai tambah valve yang dijual perusahaan adalah kesiapan stok yang cukup untuk melayani permintaan pembeli. Ketersediaan stok menjadi sangat penting apabila konsumen meminta barang dikirim secepat mungkin, maka tidak perlu terjadi indent.
Dengan adanya 8 gudang yang berlokasi di Marunda, Jakarta Utara, dan dua gudang lain masing-masing berlokasi di Kalimantan dan Sulawesi. Hal inilah yang menjadikan PT Arita Prima Indonesia dipercaya pelaku usaha kelapa sawit untuk memasok kebutuhkan valvenya.
Budi Prasetyo menuturkan, perusahaannya mempunyai beragam ukuran valve tertentu dan jenis yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Ada kepuasan tersendiri dari konsumen jika permintaannya langsung dapat dipenuhi, terutama dalam situasi mendesak “ ujar Budi kepada SAWIT INDONESIA.
Menurut Adhy, dalam menjalankan kegiatan bisnis pihaknya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Hal yang paling utama adalah menghormati customer dengan memberikan pelayanan terbaik sesuai standar perusahaan. “Kami berkomitmen kepada kesempurnaan kendati belum sampai ke arah situ. Keinginan terbesar adalah memberikan kepuasan pelayanan kepada pelanggan,” ujar dia.
Dalam kondisi normal, lifetime produk dapat mencapai 2 – 5 tahun. Tetapi kata Adhy, kemampuan ini bergantung apakah valve itu dipakai dalam kondisi normal atau tidak. Misalkan saja, valve ini dipersyaratkan berada dalam tekanan steam maksimum 10 bar, lalu ditingkatkan menjadi 10 bar oleh pengguna tanpa adanya toleransi . Hal ini merupakan kondisi tidak normal yang akan berdampak buruk kepada daya tahan produk. Perlu diperhatikan pula tingkat korosif yang terdapat dalam kandungan media yang mengalir di dalam valve. “Jika tingkat korosifnya tinggi akan mengakibatkan valve cepat rusak,” kata dia.
Penjualan produk perusahaan tidak mengalami masalah karena didukung 35 kantor cabang di Indonesia dan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan perusahaan guna memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan yang ada. Setiap kantor cabang ini dapat melakukan penetrasi ke pasar sesuai dengan potensi bisnis yang ada di daerahnya, misalkan kalau di Sumatera itu identik kelapa sawit maka peluang ini yang akan dikejar. Menurut Adhy, supaya dapat mendekati pengguna produk maka perusahaan membangun strategi pemasaran yang berlandaskan dua hal yaitu hubungan baik dengan customer dan pemahaman produk yang baik.
Bangun pabrik
Adhy Ariansyah menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan lahan untuk pembangunan pabrik valve di Indonesia tepatnya di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Beberapa keuntungan dengan keberadaan pabrik ini akan meningkatkan nilai tambah perusahaan lantaran dapat mencukupi kebutuhan valve konsumennya, dan juga keuntungan lain yang diperoleh adalah efisiensi pada biaya transportasi, selain waktu pengiriman lebih cepat ke berbagai daerah di Indonesia sehingga produk ARITA dapat lebih kompetitif di pasaran.
Ditambahkan kembali, produk valve yang dihasilkan di dalam negeri memiliki banyak nilai tambah. Perusahaan minyak dan gas maupun petrokimia rata-rata mempersyaratkan kandungan tingkat komponen dalam negeri menjadi bagian persyaratan dalam pengadaan kebutuhannya. Hal ini sangat membantu perusahaan memberikan kontribusi produksi dalam negeri sendiri. Rencananya, pabrik akan mulai dibangun dalam kurun waktu satu sampai dua tahun mendatang.
“Kehadiran pabrik ini akan membantu pembeli pula apabila menghadapi masalah akan kebutuhan mereka, lebih utama pabrik ini akan membantu memastikan ketersediaan stok,” kata Adhy.
Dasar pembangunan pabrik, ujar Adhy, karena perusahaan telah mempunyai basis pelanggan yang kuat. Jadi, produk yang kami hasilkan nanti sudah diketahui kemana akan dipasarkan. Sehingga market share di pasar untuk produk valve dapat terus tumbuh dari tahun ke tahun. (Qayuum Amri)