Focus Group Discussion yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama Forum Kerja Sama MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Setalan, Turki, dan Australia) ke Pemerintah Kalimantan Timur yang bertempat di Convention Centre Swiss Belhotel. Kamis (4/5)
Kegiatan tersebut bertujuan guna membahas potensi kerja sama negara middle-powers dalam mewujudkan pembangunan hijau dan berkelanjutan serta transformasi menuju pembangunan hijau terus didorong sebagai salah satu metode pemulihan dunia, dan negara middle-power memiliki posisi penting untuk mendorong kemitraan berbasis kesetaraan dan saling menguntungkan.
Acara dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang diwakili Asisten I Perekonomian dan Administrasi Ujang Rachmad yang membacakan sambutan mengatakan, arah kebijakan pembangunan ekonomi Kaltim adalah peningkatan, kestabilan dan mendorong inklusifitas ekonomi, maka dari itu dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak diperlukan. MIKTA bertujun memperkuat antar negara anggotanya berkontribusi untuk menjawab pemanasan global.
“Provinsi Kalimantan Timur bagian dari Indonesia sangat terbuka untuk menjalin kerjasama dengan seluruh negara anggota MIKTA, terutama di bidang Pendidikan, Pertanian, Perkebunan, Perternakan, Perdagangan, Industri dan Pariwisata. Tentunya fasilitasi dari Kemenlu menjadi faktor penting hal ini dapat terwujud” ujar Isran Noor.
FGD ini merupaka langkah awal untuk mengenal dan mengetahui kondisi dan potensi yang ada di Kaltim bagi Anggota MIKTA, agar kedepanya terjalin kerjasama tutup Ujang .
Peserta yang hadir di FGD Kemenlu tersebut dari Pemerintah Kaltim Asisten 1 Ujang Rachmad, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Puguh Harjanto, Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Muhammad Faisal, Narasumber dari MIKTA Australia Penny Wiliams, Mexiko Armando Gonzalo Alvares Reina, Korea Lee Kee Sung, Turki Omar Orhun Celikoi dan Mahasiswa.
Sumber: diskominfo.kaltimprov.go.id
