• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 23 September 2023
Trending
  • Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia
  • Gubernur Sumatera Utara Hassanudin Meminta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran
  • Kemenperin Dukung Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika Serikat
  • Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga
  • Malam Batik Dari Sawit Solusi Kurangi Parafin di Industri Batik Indonesia
  • Meningkatkan Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Dengan Inisiatif, Serta Kreativitas Baru
  • Hilirisasi Sawit Meroket di Era Jokowi
  • Bumitama Agri Raih Penghargaan Asiamoney Award 2023 Untuk 4 Kategori
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Kemendag Dorong Pelaku Usaha Pasarkan Produk Makanan Olahan ke Pasar Kanada
Berita Terbaru

Kemendag Dorong Pelaku Usaha Pasarkan Produk Makanan Olahan ke Pasar Kanada

By Redaksi SI5 months ago3 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kementerian Perdagangan mendorong perempuan pelaku usaha memasarkan produk makanan olahan ke pasar Kanada. Salah satunya, dengan menggelar lokakarya bertemakan ‘Peluang dan Potensi Ekspor Produk Makanan Olahan ke Pasar Kanada’ pada Rabu (3/5) di Bogor, Jawa Barat. Lokakarya dihadiri 40 perempuan pelaku usaha dari wilayah Jabodetabek. Lokakarya ini merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) dengan Trade Facilitation Office (TFO) Kanada.

“Kementerian Perdagangan membuka kerja sama dengan segenap pihak yang mendukung peningkatan perekonomian dan kesetaraan gender seperti TFO Kanada. Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengembangkan kapasitas para pelaku usaha perempuan, khususnya yang bergerak di sektor makanan olahan agar bisa membuka pasar ekspornya di Kanada,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi di tempat terpisah.

Didi menjelaskan, TFO Kanada merupakan organisasi nonprofit yang membantu negara berkembang dalam menyediakan informasi, konsultasi, dan kontak kepada para calon eksportir untuk memasuki pasar Kanada. Sebagai wujud nyata upaya Kemendag untuk mendorong ekspor Indonesia, ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag dengan TFO yang ditandatangani pada 18 Agustus 2020. MoU ini juga dipertegas melalui perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada Juli 2022.

Baca juga :   Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Merry Maryati menuturkan, untuk memperluas pasar ekspor produk Indonesia, Kemendag memiliki berbagai program yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha. “Kami memiliki berbagai program promosi melalui pamerandagang berskala internasional dan misi dagang; peningkatan daya saing dan pengembangan produk melalui fasilitas kegiatan adaptasi produk; pengembangan dan konsultasi desain produk atau kemasan di Indonesian Design Development Center (IDDC) dan Good Design Indonesia; pengembangan merekdan sertifikasi produk ekspor seperti halal dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP)/Analisis bahaya dan pengendalian titik kritis; pendaftaran Hak kekayaan intelektual (HKI); serta layanan informasi peluang pasar ekspor melalui INAEXPORT (inaexport.id) dan Inadigiexport,” ujar Merry saat membuka lokakarya.

Baca juga :   DBH Sawit Disalurkan Kepada 2 Provinsi dan 29 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa, Daerah Mana Saja?

Merry juga menyampaikan kepada para peserta lokakarya agar para pelaku usaha terus meningkatkan daya saing serta memanfaatkan peluang sebaik-baiknya. Pelaku usaha diharapkan dapat terus menambah kapabilitas dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang diselenggarakan Pemerintah maupun pihak lainnya.

“Kita harus memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan daya saing produk, agar mampu berkompetisi dengan negara lain. Tidak hanya peningkatan daya saing, tetapi juga awareness bagi buyers dan konsumen juga harus gencar dilaksanakan. Manfaatkanlah program fasilitasi pengembangan produk dan pasar ekspor yang diselenggarakan Pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Merry.

Narasumber yang hadir dalam lokakarya adalah para praktisi atau para pelaku ekspor yang telah menjadi pelatih (trainer) dan dilatih langsung oleh TFO Kanada untuk memahami pola konsumsi dan tren pasar, serta kiat-kiat masuk ke pasar Kanada. Adapun narasumber tersebut, yaitu perwakilan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Irwan Santoso; perwakilan Aliansi Organis Indonesia, Elsje Mansula; dan Gender Expert, Sofi Suryasnia.

Baca juga :   Bungkil Sawit Jadi Pakan Ternak

Industri makanan olahan memiliki peranan penting dalam ekspor nonmigas Indonesia. Pada 2022, nilai ekspor produk makanan dan minuman (mamin) olahan mencapai USD 5,24 miliar atau naik 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD 4,97 miliar. Tren ekspor produk makanan dan minuman olahan Indonesia periode 2018–2022 rata-rata mengalami pertumbuhan 7,5 persen per tahun.

Pada 20233, ekspor produk mamin olahan utama Indonesia didominasi food preparation, olahan udang, wafer, ekstrak kopi, dan produk ikan. Negara tujuan ekspor terbesar untuk produk mamin olahan adalah Amerika Serikat (20,24 persen), Filipina (13,77 persen), Malaysia (7,44 persen), Tiongkok (7,06 persen), dan Singapura (5,17 persen).

Sumber: kemendag.go.id

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia

4 hours ago Berita Terbaru

Gubernur Sumatera Utara Hassanudin Meminta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran

1 day ago Berita Terbaru

Kemenperin Dukung Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika Serikat

1 day ago Berita Terbaru

Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga

1 day ago Berita Terbaru

Malam Batik Dari Sawit Solusi Kurangi Parafin di Industri Batik Indonesia

1 day ago Berita Terbaru

Meningkatkan Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Dengan Inisiatif, Serta Kreativitas Baru

1 day ago Berita Terbaru

Bumitama Agri Raih Penghargaan Asiamoney Award 2023 Untuk 4 Kategori

1 day ago Berita Terbaru

Wanita Indonesia untuk Dunia Ramah Ozon dan Iklim

1 day ago Berita Terbaru

Bungkil Sawit Jadi Pakan Ternak

1 day ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia Edisi 143

Edisi Terbaru 6 days ago1 Min Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 1 month ago2 Mins Read
Latest Post

Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia

4 hours ago

Gubernur Sumatera Utara Hassanudin Meminta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran

1 day ago

Kemenperin Dukung Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika Serikat

1 day ago

Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga

1 day ago

Malam Batik Dari Sawit Solusi Kurangi Parafin di Industri Batik Indonesia

1 day ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.