Dengan harga kompetitif, traktor JINLU 4WD berani bersaing dengan produk lain yang telah lama bermain di sektor perkebunan. Membantu pelaku sawit untuk meminimalkan biaya produksi.
Sebelum masuk ke pasar komersial, traktor JINLU telah diuji pakai di perkebunan milik PT. Tri Bakti Sarimas (PT. TBS), yang merupakan partner penting PT Cocomas Indonesia, sebagai pemegang lisensi produk ini. Produk berteknologi Cina ini digunakan untuk membawa hasil panen kelapa dan kelapa sawit yang berasal dari perkebunan milik perusahaan PT. TBS yang berlokasi di Riau. Setelah teruji kemampuannya, traktor ini resmi dijual semenjak tahun 2008 dan aktif dipromosikan mulai tahun 2010.
Indrawati Armaya, Direktur Operasional PT Cocomas Indonesia, optimis kehadiran traktor ini dapat diterima pelaku perkebunan. Kualitas adalah faktor yang sangat penting. Menurut Indrawati Armaya, pihaknya ingin menepis imej buruk tentang produk buatan Cina yang masih dinilai kualitasnya tidak lebih baik dari produk traktor lain.
“Sebagai perbandingan harga traktor Jinlu saat ini masih dibawah Rp. 200 juta dibandingkan harga kompetitor yang jauh lebih tinggi. Sehingga produk kami harganya lebih terjangkau dengan lifetime produk yang sesuai kebutuhan konsumen. Artinya, produk kami lebih efisien dari segi investasi,” ujar Indrawati kepada SAWIT INDONESIA.
Salah satu ciri khas JINLU, bagi konsumen yang baru pertama kali melihat akan berpandangan traktor ini adalah truk. Spesifikasi traktor yang dibuat seperti truk ini berkaitan dengan fungsinya sebagai alat pengangkut hasil panen dan produk lain seperti pupuk dan pestisida. Dengan panjang traktor 4,4 meter, lebar 2 meter, dan tinggi traktor mencapai 2,4 meter. Indrawati Armaya mengatakan ukuran traktor ini sangatlah ideal untuk masuk akses jalan perkebunan. “Produk ini lahir untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Apalagi kendaraan ini telah melewati ujicoba sebelum dijual sehingga kami paham kebutuhan terhadap produk ini,” ujarnya.
Djanuar T, Deputy General Manager PT Cocomas Indonesia, menambahkan kapasitas angkut traktor ini mencapai tiga ton sehingga akan memperlancar aktivitas kerja. Besarnya daya angkut yang dimiliki traktor ini disertai dengan kemampuannya yang dapat bergerak lincah dan bermanuver di perkebunan.
Kemampuan traktor yang dapat menembus masuk ke dalam blok perkebunan, adalah salah satu contoh nilai tambah yang dimiliki produk PT Cocomas Indonesia ini. Oleh karena itu, traktor dapat membawa buah sawit ke tempat penampungan sementara atau langsung ke pabrik kelapa sawit. Walaupun bobot traktor ini mencapai lebih dari dua ton, tetapi sewaktu masuk kebun tidak akan merusak jalan. Sebab, ban traktor mempunyai motif khusus yang tidak mudah terbenam di jalan yang berlumpur. Ukuran ban JINLU juga tidak seperti traktor lain yang berpotensi merusak jalan. Sehingga, kata Djanuar, pelaku kebun dapat menghemat biaya perawatan jalan.
Traktor ini pun membantu pelaku perkebunan untuk menghemat pemakaian bahan bakar. Menurut Djanuar, penggunaan bahan bakar traktor ini sangatlah irit bergantung dengan kondisi jalan di perkebunan dan cara mengemudi operator. Sebagai gambaran, konsumsi bahan bakar traktor sebanyak 10 liter diestimasikan bisa menempuh jarak 100 kilometer, asalkan berada di kondisi jalan yang datar dan lurus. “Namun, traktor ini juga handal di jalan berbukit dan terjal. Kecepatan traktor ini bisa mencapai 50 kilometer per jam,” kata Djanuar.
Untuk pelayanan purna jual, program servis perawatan sudah dipersiapkan yang bertujuan membantu konsumen. Hal ini bertujuan memberikan jaminan dan komitmen kepada pembeli. Begitu pula dengan suku cadang, perusahaan telah memiliki stok yang siap sedia apabila sewaktu-waktu konsumen meminta. Djanuar mengatakan sudah ada gudang penyimpanan stok suku cadang supaya tidak bergantung kepada perusahaan pembuat traktor ini yang berlokasi di Cina. Selain itu, ada penguatan sumber daya mekanik yang akan memperkuat pelayanan purna jual perusahaan.
“Kami telah memiliki gudang yang berada di Pekanbaru. Jadi, siap memenuhi permintaan konsumen. Ke depan, perusahaan mempunyai rencana untuk membuka cabang di Kalimantan pada tahun 2014. Tujuannya agar lebih dekat dengan konsumen yang berada di Kalimantan. Jadi, mereka tidak perlu menunggu kiriman suku cadang yang berada di Pekanbaru,” tambahnya.
Khusus traktor yang berfungsi untuk penyemprotan pestisida, PT Cocomas Indonesia dapat membuat spesifikasi khusus sesuai kebutuhan pembeli. Namun, kata Djanuar, harganya akan berbeda dengan traktor JINLU yang biasa dijual.
Gencarnya promosi yang dijalankan perusahan serta tumbuhnya minat konsumen, berdampak positif kepada penjualan. Pada saat ini Cocomas sudah menjual tractor Jinlu di hampir seluruh propinsi di Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, SumSel, Lampung, dan juga di seluruh propinsi di Kalimantan, terutama di Kalimantan Barat dan Tengah, bahkan sampai ke Papua. (Bebe)