Berdiri sejak 1998 PT Intecs Teknikatama Industri bertransformasi menjadi Advance Technology Driven Company yang memiliki nilai tambah guna menjaga produktivitas bisnis tetap optimal. Menyediakan tiga solusi unggulan yaitu Workshop Management System, Fleet Management System, dan Fuel Management System.
Menjadi perusahaan yang memberikan solusi berbasis teknologi tinggi dilakukan Intecs sesuai perkembangan zaman. Mulandaru Rachim, Director PT Intecs Teknikatama Industri, inovasi terus dilakukan agar perusahaan mampu bersaing dan mampu memenuhi beragam kebutuhan industri, termasuk industri sawit.
“Jika kami masih menjadi perusahaan yang tidak berinovasi maka kami akan terlindas oleh perkembangan zaman. Kami harus bertransformasi ke depan jadi kompetisi kami dengan kompetitor harus selangkah di depan. ” ungkap Mulandaru.
Ada tiga solusi unggulan yang disediakan Intecs untuk industri sawit yaitu Workshop Management System, Fleet Management System, dan Fuel Management System. “Jadi alat Intecs yang dipasang di workshop, pabrik atau mesin, ada yang dipasang di alat yang bergerak seperti light vehicle. Cukup banyak varian produk yang kami miliki khususnya di perkebunan sawit,” katanya.
Salah satu produk unggulan untuk solusi workshop management adalah automasi lubrikasi yang sangat membantu aplikasi mesin-mesin di PKS maupun pada kendaraan alat berat. Menurut Mulandaru, lima aspek yang perlu diperhatikan dalam proses lubrikasi yaitu jenis lubrikan yang benar dan baik, jumlah yang benar, titik lubrikasi yang tepat, sumberdaya manusia dan waktu yang tepat atau istilah familiar disebut 5R.
“Bisa dibayangkan bagaimana mesin-mesin yang besar dan bekerja selama 24 jam dan harus melakukan manual greasing. Siapa bisa menjamin lima hal tadi terpenuhi, kemudian kami desain sistem otomatisasi untuk menggantikan manual greasing menjadi automatic system. Dalam sistem tersebut kami pastikan lima aspek tadi terpenuhi,” jelas Mulandaru.
Untuk memaksimalkan proses lubrikasi, Intecs menyediakan sistem Oil Circulating System (OCS) supaya memastikan oli dalam kondisi yang bebas dari kontaminan dan berada dalam temperatur tepat.
“ Jika oli sudah terlalu overheated dan banyak kontaminan, tidak pernah difiltrasi dan tidak pernah dijaga temperaturnya yang terjadi adalah fungsi oli tidak akan bekerja dengan baik, demikian juga fungsi mesin yang akan seharusnya dilubrikasi,” kata Mulandaru.
Yang kedua adalah Fleet Management System dan Fuel Management System yang berguna untuk memonitoring segala aktivitas kendaraan yang digunakan oleh perusahaan perkebunan. Sistem ini bekerja dengan memasangkan sebuah chip khusus pada tangki bahan bakar.
Kemudian chip tersebut mengirimkan data-data seperti lokasi kendaraan, nilai transaksi yang digunakan, nama pengemudi, waktu pengoperasian kendaaran, dan semua informasi terkait transaksi yang dikirm ke jalur informasi pusat. Selanjutnya, data itu diolah dan muncul dalam satu software.
“Software juga bisa memberikan informasi peringatan ketika tangki dalam kondisi kritis. Informasi yang dikirimkan dalam bentuk SMS dan email. Dari divisi purchasing dan inventory bisa mengadakan pengadaan bahan bakar secepatnya agar tidak terjadi kekosongan tangki,” jelas Sunoto Sutriman, Business Development Manager PT Intecs Teknikatama.
Fuel Management System dapat dikembangkan sebagai Fluid Management System; selain mampu diaplikasikan untuk bahan bakar juga segala bentuk cairan yang ada di sebuah penampungan seperti air, oli, coolant, termasuk CPO maupun biodiesel. (Anggar Septiadi)
(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi Oktober-November 2015)