Jakarta, SAWIT INDONESIA – Jerman mengekspor sekitar 9% lebih banyak biodiesel (FAME) ke negara-negara anggota UE lainnya dalam sembilan bulan pertama tahun kalender 2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, menurut data EUROSTAT.
Dengan ekspor di kawasan Eropa sebesar 1,6 juta ton, Jerman menduduki peringkat ketiga di antara eksportir biodiesel terbesar di Uni Eropa.
Belanda di peringkat pertama dengan 3,1 juta ton FAME (-9% dibandingkan tahun sebelumnya) dan Belgia di peringkat kedua dengan 1,8 juta ton (-5%).
Belanda adalah pasar utama ekspor Jerman, karena negara tersebut bertindak sebagai pusat perdagangan di dalam UE dan dengan negara-negara non-UE.
Selain itu, Jerman juga mengekspor biodiesel berbahan dasar minyak goreng bekas, yang terus meningkatk pada periode kuartal pertama hingga kuartal ketiga tahun 2023.
Dengan jumlah 228.000 ton, Jerman mengirimkan sekitar 17 persen lebih banyak ke negara-negara anggota UE lainnya dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Sekali lagi, Belanda merupakan negara penerima terbesar, menerima 182.000 ton – peningkatan sebesar 9% dibandingkan tahun lalu – diikuti oleh Belgia dengan 25.000 ton dan peningkatan sebesar 43%.
Sebaliknya, pada periode yang sama, pembelian UCOME Jerman dari negara-negara anggota UE lainnya turun 19% menjadi 199.000 ton dibandingkan tahun lalu. Meskipun Belanda mengirimkan bagian terbesar sebanyak 128.000 ton, jumlah ini masih turun 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.