NUSA DUA, SAWIT INDONESIA – Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) melakukan riset di Lampung Timur, Kawasan yang tercatat terjadi peningkatan lahan kelapa sawit sebesar 300% sepanjang satu dekade (2005-2015).
Hasil riset menunjukkan adanya korelasi antara industri kelapa sawit terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang sangat kuat. Riset dilakukan dengan metode analisis kuantitatif. Hal ini dikemukakan Febrio Kacaribu, Peneliti Senior LPEM-UI, saat memberikan paparan materi,di acara, 14th Indonesian Conference Palm Oil di Nusa Dua, Kamis ( 1 November 2018).
Riset dilakukan dengan menganalisis aspek ekonomi dan sosial dari kelapa sawit yang berkontribusi kepada SDGs. Dengan ruang lingkup kajian, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan produksi dan konsumsi, kesehatan (angka harapan hidup), ketersediaan air bersih, kemiskinan dan ketimpangan, ketahanan pangan dan nutrisi, industrialisasi, serta pendidikan.
Hasil riset menunjukkan, terjadi kenaikan jumlah lahan perkebunan kelapa sawit sebesar 10%, menurunkan angka kemiskinan 0,05%, mengurangi angka pengangguran sebesar 0,02%, meningkatkan jumlah lulusan sekolah menengah ke atas 0,03% ,meningkatkan konsumsi non-makanan 0,12% dan menambah akses air bersih sebanyak 0,21%.
Selain itu, hasil riset juga menunjukkan adanya pengaruh kenaikan 10% lahan sawit terhadap peningkatan akses sanitasi bersih sebesar 0,17%, kenaikan angka pendapatan perkapita sebesar 1,8%, dan angka harapan hidup 2 hari lebih tinggi, serta peningkatan rata-rata jumlah kalori sebanyak 15,6 kkal.
Pada kesempatan yang sama, Catur Ariyanto Widodo Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Risiko Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyampaikan komitmen lembaganya terhadap keberlanjutan industri sawit terhadap pencapaian SDGs. Sebagai special operating agency yang dibentuk agar industri kelapa sawit dapat mengatasi aspek-aspek pembiayaan menjalankan serangkaian program industri sawit berkelanjutan terbukti mempengaruhi pencapaian SDGs.
Dua program utama yang dijalankan yakni peremajaan kebun (replanting) bagi petani rakyat dan program biodiesel. Keduanya berkontribusi pada pemenuhan tujuan SDGs nomor 8 (decent work and economic growth) dan tujuan SDGs nomor 7 (affordable and Clean energy).
Industri kelapa sawit berkomitmen terhadap SDGs terkait isu ketenagakerjaan. Misalnya, menjalin kemitraan dengan International Labour Organization (ILO) dalam mendukung masalah ketenagakerjaan yang layak.
Menurut Michiko Miyamoto Deputy Director ILO Jakarta Officer, kerja sama yang dijalankan akan ditingkatkan bersama-sama dengan perwakilan manajemen dan pekerja pada level perkebunan.
Sementara itu, Bayu Krisnamurthi Pengamat Pertanian dari IPB menegaskan bahwa industri kelapa sawit sangat berkontribusi kepada SDGs. Kontribusi itu sudah terlihat saat industri sawit melakukan proses seperti biasa (sebelum tuntutan SDGs).