Berdasarkan penjelasan tentang ekosistemperkebunan kelapa sawit sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa perkebunan kelapa sawit Indonesia merupakan bagian solusi dari pelestarian lingkungan global. Dengan melihat dunia pada stu ekosistem, emisi CO2 dari top ten emmiten dari negara-negara maju didaur ulang oleh Perkebunan Kelapa Sawit indonesia menjadi oksigen dan sebagaindisimpan dalam bentuk biomasdan sebagian lagi diubah menjadi CPO. Oksigen dari kelapa sawit di-supply keatmosfir bumi secara gratis, sementara CPO di-supply ke sejumlah negara untuk bahan pangan maupun energi penganti fossil-fuel.
Pelestarian Biodiversity pada Perkebunan Kelapa Sawit
Meskipun perkebunan kelapa sawit secara tata ruang dan fungsi bukan untuk pelestarian biodiversity, perkebunan kelapa sawit di Indonesia juga ikut melestarikan biodiversity baik fauna maupun flora melalui mekanisme sebagai berikut: (1) Sebagai HGU perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang tidak layak untuk budidaya (potografi, sungai, sumber mata air, dll) dijadikan tempat pelestarian biodiversity (high conservation valve); (2) Perkebunan kelapa sawit yang merupakan standing biomass setidaknya selama 25-30 tahun (sebelum di replanting) merupakan tempat hidup berbagai ragam flora maupun fauna; (3) Perkebunana kelapa sawit itu sendiri secara built-in merupakan cara pelestarian biodiversity (tanaman kelapa sawit itu sendiri) termasuk multi fungsi (ekonomi, sosial, ekologis) yang melekat pada perkebunan kelapa sawit secara lintas generasi.
Bukan jenis-jenis tanaman yang lestari pada zaman sekarang adalah jenis tanaman yang dibudidayakan secara global dan turun temurun? Dan bukankah berbagai flora dan fauna yang telah punah atau terancam punah diplanet bumi adalah karena tidak dibudidayakan manusia? Dari segi pemenfaatan dan pelestarian multi fungsi dari biodiversity, kelapa sawit adalah salah satu contoh yang dapat dipelajari makna dari pentingnya plasma nutfah. Dari emapat biji yang ditanam di Kebun Raya Bogor tahun 1848, melalui pemanfaatan dan pelestarian multifungsinya, manfaat sosial, ekonomi dan ekologisnya dapat dinikmati secara lintas suku/bangsa/negara seperti saat ini.
Sumber: PASPI