Untuk sentra-sentra di Sumater Selatan, produksi CPO berpengaruh secara signifikan pada penurunan persentase penduduk miskin, dengan nilai elastisitas -0,58. Setiap peningkatan 10 persen produksi CPO, dapat menurunkan persentase penduduk miskin sebesar 5,8 persen. Demikian juga di Kalimantan Tengah, produksi CPO, berpengaruh signifikan pada penurunan persentase penduduk miskin, dengan nilai estisitas -0,31. Peningkatan CPO sebesar 10 persen, menurunkan prosentase penduduk miskin sebesar 3,1 persen.
Dengan fakta emperis ini, peningkatan produksi CPO baik memlaui peningkatan produktivitas, rendemen maupun perluasan kebun didaerah-daerah sentra sawit adalah menurunkan persentase kemiskinan (pro-poor). Oleh karena itu pemerintah perlu memfasilitasi terjadinya peningkatan produksi CPO disentra-sentra sawit, karena akan menurunkan jumlah penduduk miskin didaerah yang bersengkutan. Goenardi (2008) mengungkapkan bahwa lebih dari 6 juta orang yang terlihat dalam perkebunan kelapa sawit Indonesia keluar dari kemiskinan. World Growth (2009) mengungkapkan bahwa pekebunan kelapa sawit di Indonesia bagian penting dan signifikan dalam mengurangi kemiskinan.
Kontribusi Industri minyak Sawit Dalam Pelestarian Lingkungan
Dewasa ini, ekosistem planet bumi mengalami kemerosotan mutu lingkungan. Salah satunya adalah terjadinya pemanasan global (global warming) yang telah memicu terjadinya berbagai bentuk perubahan iklim global (global climate change) seperti anomali iklim, banjir, kekeringan dan lain-lain, dan telah menimbulkan berbagai kerugian di berbagai belahan bumi.
Sumber: PASPI