Jakarta, Sawit Indonesia – CNBC Indonesia menyelenggarakan Green Economic Forum 2024 dengan tema “Green Economy to Support National Growth Amid Global Uncertainty” sebagai upaya mendorong implementasi prinsip ekonomi hijau dalam pengembangan energi bersih bagi pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Indonesia berkomitmen dalam mendorong percepatan dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2060 membutuhkan dukungan investasi dan teknologi, salah satunya pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS) sebagai teknologi untuk mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi dalam Green Economic Forum 2024 mengatakan teknologi CCS di Indonesia memiliki kapasitas hingga 400-700 Gigaton CO2, sementara emisi karbon RI sebesar 600 juta ton CO2 per ton.
Saat pemerintah juga mengincar potensi penangkap dan penyimpan karbon lintas batas. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong investasi infrastruktur CCS di Indonesia.
Seperti pengembangan teknologi CCS dalam upaya dekarbonisasi RI? Selengkapnya simak dialog Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA), Hendra Sinadia dengan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi serta Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, dan Direktur Keuangan dan Investasi PT Pertamina Hulu Energi, Dannif Utojo Danusaputro dalam Green Economic Forum 2024, CNBC Indonesia (Rabu, 29/05/2024)
Sumber: cnbcindonesia.com