• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 31 May 2023
Trending
  • Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit
  • Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara
  • Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg
  • Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro
  • Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla
  • TPTS Media Control Terhadap Remote Area, Melakukan Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Peningkatan Produksi
  • MenkopUKM: Minyak Makan Merah Khusus Diproduksi Petani Sawit
  • Mengenal Produk Herbisida PT Prima Karya Berjaya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Hilirisasi Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional
Berita Terbaru

Hilirisasi Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional

By Redaksi SI5 months ago4 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Jakarta, Sawit Indonesia – Kementerian Perindustrian fokus untuk terus meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur karena menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, salah satu kebijakan strategis yang tetap dijalankan adalah hilirisasi industri.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kita perlu memperkuat hilirisasi sektor industri manufaktur. Kami optimistis, hal ini dapat kita lakukan, karena selama ini telah terbukti sebagai prime mover bagi perekonomian nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (23/12).

Menperin juga menyebutkan, multiplier effect atau dampak berganda dari aktivitas hilirisasi industri yang telah terbukti nyata, antara lain adalah meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk di tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.

“Guna mencapai sasaran tersebut, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif agar bisnis bisa berjalan baik,” tuturnya. Selain itu, perlunya sinergi dan koordinasi antara pemerintah dengan dunia usaha. “Kami akan selalu mendengar aspirasi dari para pelaku usaha,” imbuhnya.

Agus menyatakan, pihaknya sedang fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, berbasis bahan tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batubara. “Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Presiden, kita secara bertahap akan menyetop bahan baku mentah, seperti minerba. Kita sudah setop ekspor nikel, dan selanjutnya setop ekspor bauksit,” ungkapnya.

Baca juga :   Pengembangan Industri Petrokimia Tidak Lepas dari Peran Jasa EPC

Terkait pengembangan industri berbasis tambang dan mineral, Kemenperin tengah berupaya memacu nilai tambah pada lima komoditas ini, yaitu bijih tembaga, bijih besi dan pasir besi, bijih nikel, bauksit, serta logam tanah jarang. “Perkembangan dari hilirisasi di sektor ini telah menghasilkan sebanyak 27 smelter yang telah beroperasi meliputi pyrometallurgy dan hydrometallurgy nikel, kemudian 32 yang dalam tahap konstruksi, dan enam masih tahap feasibility study,” ungkap Agus.

Kedepannya, Menperin berharap, smelter nikel tidak hanya melakukan ekspor dalam bentuk NPI maupun bahan baku baterai, tetapi dalam bentuk produk lebih hilir seperti produk hilir berbahan baku stainless steel dan baterai listrik. “Kemampuan hilirisasi sektor ini juga akan menghasilkan produk-produk di hilir atau produk jadi seperti peralatan kesehatan, dapur, kedir gantaraan dan kendaraan listrik. Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel bisa mencapai 340-400 kali lipat,” paparnya.

Lanjut Agus, dampak positif dari hilirisasi sektor tambang dan mineral ini telah menunjukkan peningkatan signifikan pada capaian nilai ekspor nasional. Hingga Oktober 2022, nilai ekspor dari industri ini menembus USD36,4 miliar, naik 40 persen dibanding tahun lalu. “Kami menargetkan, pertumbuhan di sektor ini pada tahun 2022 mencapai dua digit, di angka 10-11 persen,” tandasnya.

Baca juga :   Indonesia Berpeluang Ekspor 1 Juta Ton Sawit Ke Rusia

Hilirisasi berbasis agro

Sementara itu, untuk hilisasi industri berbasis agro, Kemenperin sedang melakukan peningkatan nilai tambah pada komoditas kelapa sawit  menjadi oleofood complex (pangan dan nutrisi), oleochemical and biomaterial complex (bahan kimia dan pembersih), dan bahan bakar nabati berbasis sawit (seperti biodiesel, greendiesel, greenfuel, dan biomass).

“Hilirisasi minyak sawit yang diolah menjadi berbagai produk turunan dapat menghasilkan nilai tambah sampai dengan empat kali lipat,” ungkap Agus. Hingga September 2022, ekspor produk industri berbasis kelapa sawit telah mencapai USD29 miliar.

Kemenperin juga mendorong hilirisasi di industri petrokimia. Upaya ini dinilai strategis karena dapat menghasilkan bahan baku primer untuk menopang banyak industri manufaktur hilir penting seperti tekstil, otomotif, mesin, elektronika, dan konstruksi. “Pemerintah saat ini tengah mengawal sejumlah proyek pembangunan industri petrokimia raksasa, di antaranya investasi petrokimia di Cilegon, gasifikasi batubara di Muara Enim, serta di Bintuni Papua,” ujar Agus.

Baca juga :   Pemerintah Menargetkan Capaian Nilai Ekspor Produk Pertanian Sebesar 1000 Triliun

Hingga Oktober 2022, kinerja ekspor dari industri kimia juga menunjukkan capaian yang gemilang, yakni sebesar USD18,5 miliar atau naik 20% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Kami perkirakan pada tahun 2022 ini akan mencapai USD 21-23 miliar, dan pada tahun 2023 ditargetkan bisa di angka USD25 miliar,” sebutnya.

Menperin menambahkan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa hilirilisasi energi hijau juga menjadi kunci untuk menopang perekonomian nasional ke depannya. Dalam hal ini, Kemenperin terus membangun ekosistem circular ekonomi melalui implementasi industri hijau. “Industri hijau adalah upaya kita bersama dalam membangun industri nasional yang tangguh namun selaras dan harmonis antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat,” terangnya.

Agus menyampaikan, beberapa tantangan saat ini yang perlu mendapat perhatian agar kebijakan hilirisasi industri bisa berjalan baik, antara lain adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, perluasan kerja sama internasional untuk mengisi pasar ekspor baru seperti Eropa dan Afrika, pemberian fasilitas insentif, serta memperkuat kemampuan negosiasi dan posisi dalam upaya menghadapi tekanan dari perdagangan dan diplomasi internasional.

Sumber: kemenprin.go.id

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

2 hours ago Berita Terbaru

Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara

9 hours ago Berita Terbaru

Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg

11 hours ago Berita Terbaru

Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro

12 hours ago Berita Terbaru

Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla

13 hours ago Berita Terbaru

TPTS Media Control Terhadap Remote Area, Melakukan Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Peningkatan Produksi

14 hours ago Berita Terbaru

MenkopUKM: Minyak Makan Merah Khusus Diproduksi Petani Sawit

15 hours ago Berita Terbaru

Pengolahan Biogas Berbahan POME

17 hours ago Berita Terbaru

Koperasi Modern Hadir di Papua Barat

18 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 2 days ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 months ago1 Min Read
Latest Post

Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

2 hours ago

Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara

9 hours ago

Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg

11 hours ago

Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro

12 hours ago

Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.