• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 21 March 2023
Trending
  • Presiden Tinjau Food Estate di Papua
  • Perkebunan Kelapa Sawit Membangun Jalan Provinsi
  • Dukung Pemerintah, Minamas Plantation Hibahkan 20 Ribu Benih Sawit Icalix Ke Petani Honduras
  • GAPKI Kalbar Berkomitmen Pemeliharaan Jalan Provinsi
  • Wujudkan Riau Bebas Asap Tahun 2023
  • UMKM Menjadi Raja di Marketplace Lokal
  • Itjen Kementan Berkolaborasi Dengan Pemda Banyuasin Jaga Pangan
  • Indonesia Membantu Bibit Kelapa Sawit Ke Ratusan Petani Kecil Honduras
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Harga TBS Turun, Produktivitas Petani Terancam
Sajian Utama

Harga TBS Turun, Produktivitas Petani Terancam

By RedaksiAugust 15, 20152 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit anjlok setelah Hari Raya Lebaran di kisaran Rp 600-Rp 1.000 per kilogram.  Akibatnya, petani mengurangi biaya produksi khususnya pemupukan supaya tidak merugi. Produktivitas petani terancam turun pada tahun depan.

Laporan dari berbagai daerah sentra perkebunan sawit menunjukkan tren sama.Petani tidak lagi menikmati manisnya harga TBS semenjak Juli kemarin. Melemahnya harga minyak sawit dunia berdampak pula kepada harga beli pabrik sawit terhadap panen petani.

Di wilayah Cot Girek, Aceh Utara, sejumlah petani mengeluhkan rendahnya harga jual buah kepada pemasok/pedagang pengumpul. Hasil panen mereka dihargai antara Rp 500-Rp 600 per kilogram pada awal Agustus. Padahal, seminggu sebelum lebaran mereka masih terima harga Rp 1.150 per kilogram.

Baca juga :   APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

Kondisi serupa terjadi di Langkat, Sumatera Utara. Sri Sofyan, petani sawit yang tinggal di Desa Sangga Lima Kecamatan Gebang, Langkat, mengeluhkan merosotnya harga TBS yang diterima petani. Dia menceritakan hasil panennya dibeli pedagang sebesar Rp 600 per kilogram. Harga sebesar ini tidak menutupi biaya produksi petani.

Dia menghitung upah panen sudah sebesar  Rp 150 per kilogram ditambah biaya transportasi panen TBS  ke tempat pedagang Rp 60 per kilogram. Artinya, petani terima bersih Rp 390 per kilogram. “Duit sebesar itu  petani mau makan apa,” keluhnya.

Baca juga :   CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

Setiyono, petani kelapa sawit di Riau, menjelaskan dari Juli kemarin harga TBS terus turun setiap minggunya. Walaupun, harga TBS yang ditetapkan provinsi sebesar Rp 1.495 per kilogram. Tetapi harga beli TBS di level petani sekitar Rp 700-Rp 800 per kilogram.

Sebagai gambaran, ongkos perawatan kebun saja sudah Rp 600 per kilogram. Kalau petani terima harga Rp 700 per kilogram dari pedagang, ini artinya mereka harus nombok. “Umumnya yang menerima harga sebesar itu petani swadaya. Kalau petani plasma masih lebih baik,” ujarnya kepada SAWIT INDONESIA.

“Yang kami tahu ini pengaruh dari harga CPO dunia yang juga turu. Namun, ada pengaruh dari program pungutan CPO,” kata Setiyono yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) Riau.

Baca juga :   Apresiasi IOPC 2022, Erick Thohir: Sawit Solusi Bagi Krisis Pangan dan Energi

Dari informasi yang diperoleh Majalah SAWIT INDONESIA, petani sawit di daerah Bengkulu Selatan menerima harga buah Rp 450 per kilogram. Sementara itu di wilayah Bengkulu Utara, harga TBS dari pabrik Rp 1.050 per kilogram. Namun yang diterima petani rata-rata Rp 700 per kilogram setelah kena pemotongan biaya angkut.

(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi Agustus-September 2015)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

14 hours ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

3 days ago Berita Terbaru

Apresiasi IOPC 2022, Erick Thohir: Sawit Solusi Bagi Krisis Pangan dan Energi

7 days ago Berita Terbaru

Indonesian Planters Society Edukasi Petani Sawit

1 week ago Berita Terbaru

Dwi Sutoro dan Eddy Martono Kandidat Ketum GAPKI, Ini Profil Keduanya

2 weeks ago Berita Terbaru

Pesan Bang Joefly Jelang Munas GAPKI XI

2 weeks ago Berita Terbaru

GAPKI Butuh Karakter Ketua Umum Visioner, Petarung dan Merah Putih

2 weeks ago Berita Terbaru

Dwi Sutoro, Calon Nakhoda Baru GAPKI, Jembatan Industri Dengan Pemerintah

2 weeks ago Berita Terbaru

Wilmar Dapat Pujian Dari Wamenaker Terkait Perlindungan Perempuan dan Anak

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 4 weeks ago2 Mins Read
Event

Diskusi Hybrid Strategi Indonesia Menjadi Barometer Harga Sawit Dunia

Event 3 weeks ago2 Mins Read
Latest Post

Presiden Tinjau Food Estate di Papua

4 hours ago

Perkebunan Kelapa Sawit Membangun Jalan Provinsi

5 hours ago

Dukung Pemerintah, Minamas Plantation Hibahkan 20 Ribu Benih Sawit Icalix Ke Petani Honduras

6 hours ago

GAPKI Kalbar Berkomitmen Pemeliharaan Jalan Provinsi

6 hours ago

Wujudkan Riau Bebas Asap Tahun 2023

7 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version