JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pada Februari 2016, harga CPO global mulai beranjak naik di level US$ 575 hingga US$ 650 per metrik ton. Ini menjadi pertanda baik bagi industri sawit nasional karena untuk pertama kalinya sejak Agustus 2015 harga CPO global menyentuh angka US$ 600 permetrik ton.
“Faktor utama yang mendongkrak harga CPO global adalah berkurangnya stok minyak sawit di Indonesia dan Malaysia serta menurunya karena Elnino yang panjang tahun lalu serta mulai berjalannya program biodiesel di Indonesia.,” ungkap Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI, beberapa waktu lalu dalam siaran persnya .
Fadhil juga berharap sentimen positif ini akan terus berlanjut karena saat ini beberapa daerah sentra penghasil sawit di Indonesia sedang dilanda banjir sehingga mengganggu produksi dan distribusi
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, GAPKI memperkirakan memperkirakan harga CPO global sampai pada akhir Februari akan bergerak di kisaran US$ 640 – US$ 670 per metrik ton.
Pada bulan Januari kemarin, harga rata-rata CPO turun sebesar 0,5% dibandingkan harga rata-rata pada Desember 2015 yaitu US$ 560,2 per metrik ton. Tak bergairahnya harga CPO global pada awal tahun diperkirakan akibat harga minyak mentah dunia yang jatuh pada harga di bawah US$ 30 per barrel. Ambruknya harga minyak mentah dunia ini turut menyebabkan penurunan harga-harga komoditas lainnya.
Sementara itu Bea Keluar pada Januari dan Februari 2016 yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan masih sebesar 0% karena harga rata-rata CPO masih dibawah batas bawah pengenaan bea keluar yaitu US$ 750 per metrik ton.