JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ekspor produk sawit Indonesia ke Pakistan berpeluang terus meningkat dalam jangka panjang. Pemerintah Indonesia diharapkan mempertimbangkan permintaan Pakistan yang review Preferential Trade Agreement (PTA) kedua negara.
Keinginan Pakistan ini diungkapkan oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia kepada Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI, beberapa waktu lalu.
“Mereka meminta Gapki supaya usulan mereka disampaikan kepada pemerintah. PTA itu akan direview dan mereka minta tambahan konsesi,”jelas Joko Supriyono ketika berkunjung ke LKBN Antara, di Jakarta, Kamis (24/3)
Joko menjelaskan bahwa Pakistan sangatlah potensial bagi negara tujuan ekspor kelapa sawit. Kerangka kerja sama antara Indonesia dengan Pakistan terikat dalam bentuk PTA yang berlaku sejak September 2013 lalu.
Gapki, kata Joko, sudah menyampaikan permintaan review PTA kepada Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
PTA dengan Pakistan berdampak positif kepada perdagangan ekspor sawit Indonesia. Kerja sama perdagangan ini membuat produk sawit tersebut asal Indonesia ke Pakistan tidak mendapatkan hambatan bea masuk. Begitu pula dengan jeruk Kino dari Pakistan bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Tahun lalu, penjualan produk sawit Indonesia ke Pakistan sebanyak 2,1 juta ton. Total perdagangan Indonesia dengan Pakistan tercatat sebesar 2,16 miliar dolar AS pada tahun 2015 lalu. Ekspor Indonesia tercatat mencapai 1,99 miliar dolar AS, sementara impor sebesar 174,5 ribu dolar AS. (Qayuum Amri)