Jakarta, SAWIT INDONESIA – Ketua Umum Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengapresiasi hadirnya pabrik minyak makan merah yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu. Dia mengatakan, pabrik minyak makan merah akan memberikan nilai tambah kepada koperasi setempat. Seperti diketahui, minyak makan di Sumut tersebut dimiliki oleh Koperasi Pujakesuma Sumut.
“Bagus artinya ini akan menambah nilai tambah bagi koperasi, karena minyak makan merah masih tergolong baru di Indonesia,” ujar Eddy saat dihubungi Sawit Indonesia, Selasa (18/3/2024).
Dia berharap, ke depan harus ada sosialisasi masif terkait minyak makan merah ini. Sebab, produk tersebut terbilang masih baru di Indonesia.
“Sehingga perlu sosialisasi kepada masyarakat, jangan sampai masyarakat tidak mau menggunakan minyak makan merah ini karena mereka tidak terbiasa menggunakannya,” tutur Eddy.
“Harus sosialisasi seperti buat demo masak dimana tempat yang akan menjadi sasaran pertama pemasaran produk tersebut, kalau ini dilakukan terus-menerus maka produk tersebut dikenal masyarakat, sebab dimata masyarakat saat ini minyak goreng ya jernih,” tambah Eddy.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Kamis (14/3/2024) meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah Pagar Merbau di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Peresmian pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia tersebut menandai langkah maju dalam industri kelapa sawit nasional dan pemberdayaan petani sekaligus meningkatkan nilai tambah industri sawit.
“Kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi, harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun, karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi, yaitu minyak makan merah,” ujar Presiden, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (15/3).