GanoEF memiliki kandungan jamur endophitic Hendersonia untuk melindungi akar kelapa sawit dari jamur Ganoderma. GanoEF diperkuat pula unsur bahan lainnya seperti chitin, bahan organik, 17 kandungan unsur hara, dan efektif mikroorganisme. Telah teruji menghadapi serangan Ganoderma pada perkebunan kelapa sawit di Malaysia.
Idris Abu Seman, Head of Ganoderma and Disease Research for Oil Palm Unit dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB), menemukan jamur endophytic Hendersonia berada di akar kelapa sawit yang sehat walaupun tanaman kelapa sawit disekitarnya terserang penyakit Ganoderma lebih dari 90%.
Berbekal penemuan ini, uji coba jamur endophytic Hendersonia dilakukan di laboratorium secara in vitro. Ternyata, perkembangan Ganoderma dapat ditekan oleh biokontrol agen yang melawan Ganoderma sehingga tidak dapat berkembang. Sifat jamur Hendersonia yang antagonis terhadap Ganoderma akan menghambat pertumbuhan Ganoderma dan mencegah mycelium Ganoderma untuk menginfeksi akar.
Menurut Kiki PSM Munthe, Direktur PT All Cosmos Indonesia, bahwa serangan penyakit Ganoderma ketika tanaman dalam kondisi tidak sehat dan pada lahan yang miskin unsur hara. Selain itu, Dr Susanto et al, 2002 menyampaikan bahwa kejadian penyakit pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan pada generasi pertama sebesar 0%, generasi kedua sebesar 4%, generasi ketiga sebesar 7% dan generasi keempat 11%. Sedangkan kejadian penyakit pada tanaman menghasilkan pada generasi pertama sebesar 17%, generasi kedua sebesar 18% dan generasi ketiga sebesar 75%.
Jamur endophytic Hendersonia merupakan jamur yang hidup, berkembang dan berkolonisasi di dalam akar tanaman sawit. Akar merupakan rumah bagi jamur endophityc Hendersonia. GanoEF diaplikasikan ke dalam tanah sedalam kurang lebih 20cm dan harus bersentuhan dengan akar primer kelapa sawit sehingga jamur Hendersonia masuk ke akar sawit dan berkolonisasi di dalam akar sawit sehingga akar kelapa sawit terbebas dari serangan Ganoderma.
“Jadi, endophytic hendersonia menyerupai perlakuan imunisasi kepada anak-anak. Misalkan, mereka diimunisasi BCG maka dapat terlindung dari penyakit TBC. Lebih baik mencegah dari pada mengobati,” ujarnya.
Berhasil melakukan uji di laboratorium, Idris Abu Seman dan tim melanjutkan uji cobanya di lapangan pada pembibitan tanaman sawit di polibag. Semua media tanam untuk pembibitan kelapa sawit diinokulasi dengan Ganoderma. Penelitian ini untuk membandingkan pengaruh GanoEF pada bibit yang mana media tanamnya telah terinfeksi Ganoderma.
Ternyata, ada hasil berbeda antara bibit yang diberi GanoEF dengan yang tidak diberi GanoEF. Hasilnya, bibit yang diberikan GanoEF dapat hidup sebanyak 73,23% sementara bila tidak diberi GanoEF bibit yang hidup hanya sebanyak 13,3%. Kiki PSM Munthe menyampaikan bahwa kesimpulan dari hasil dari penelitian tersebut adalah GanoEF dapat mengurangi serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit pada saat pembibitan lebih dari 70% serta meningkatkan pertumbuhan vegetatif pada pembibitan secara nyata. Selain itu, GanoEF mendorong aktivitas pembentukan lignin dan meningkatkan aktivitas enzim pada tanaman kelapa sawit. Perlu diketahui bahwa jamur Ganoderma memiliki tingkat penghancuran lignin lebih tinggi dibandingkan jenis jamur lainnya sehingga perlu aktifitas enzim yang ada di GanoEF untuk mendorong pembentukan lignin
Tak hanya mengandung jamur endophitic Hendersonia, GanoEF juga mengandung bahan organik dari bahan material yang bermutu tinggi antara lain kulit kopi, kulit coklat, EFB, dan decanter cake. Bahan organik ini mengandung 17 unsur hara penting seperti N, P, K, Ca, Mg, Si,Cu, Bo, Fe, Mo, Mn, Zn, S, C, O2, H2, Cl yang dibutuhkan kelapa sawit. Adapula efektif mikroorganisme antara lain lactobaciluss, nitrifying bacteria, nitrogen fixing series, phosphoric acid releasing series, yeast group seris, phytosyntetic bacteria series, yang bermanfaat bagi tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah. Bahan lainnya yang memperkuat GanoEF adalah Chitin. Chitin ini merupakan polimer N-acetilglucosoma yang menghasilkan phytoalexin sebagai antibodi tanaman sawit untuk melawan penyakit.
Manfaat lain GanoEF untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah sehingga tanah menjadi lebih subur. Kandungan humic acid didalamnya akan meningkatkan daya pegang unsur hara di tanah sehingga dapat mengurangi pencucian akibat hujan.
Bentuk GanoEF berupa tepung lebih mudah diaplikasikan secara subsoil dengan jarak 1 meter sampai 1,5 meter dari pokok kelapa sawit. Tujuannya, kata Kiki Munthe, supaya GanoEF dapat bersentuhan langsung dengan akar primer kelapa sawit. “Tidak ada perbedaan cara pemberian GanoEF untuk tanah gambut, mineral, berbatu atau berpasir,” jelasnya.
Menurutnya, pemberian GanoEF sangat dianjurkan mulai dari pembibitan sehingga jamur endophytic Hendersonia dapat hidup dan berkolonisasi dengan baik sehingga dapat melindungi kelapa sawit lebih optimum dari serangan penyakit Ganoderma. Keuntungan lain adalah dapat menghemat biaya penggunaan GanoEF dibandingkan perlakuan yang diberikan kepada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM).
Sebagai perbandingan , pemberian GanoEF pada pembibitan dengan cara ditaburkan di lubang tanam hanya memerlukan 580 gram. Langkahnya, aplikasi pertama sebanyak 30 gram pada umur 3 bulan, aplikasi kedua berjumlah 50 gram untuk umur 9 bulan, dan dilanjutkan aplikasi ketiga pada lubang tanam sebanyak 500 gram.
Berbeda dengan aplikasi pada pokok berumur dibawah 5 tahun yang membutuhkan GanoEF sebanyak 2 kilogram per pokok per tahun per aplikasi dan harus diberikan selama 3 tahun berturut-turut sehingga total pemberian GanoEF pada TBM sebanyak 6 kilogram per pokok. Untuk tanaman berumur 5 tahun ke atas dosis yang diberikan 3 kilogram– 4 kilogram per pokok per tahun per aplikasi dan harus diberikan selama 3 tahun berturut-turut.
Pembuatan lubang tanam pada TBM dan TM sebanyak 4-6 lubang per pokok (semakin banyak lubang semakin baik) yang berkedalaman 20 cm atau sekitar 1 mata cangkul. Jarak lubang dari pokok 1 meter – 1,5 meter. GanoEF dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah. Waktu pemberian disarankan dua minggu sebelum atau sesudah penggunaan racun rumput.
“Yang harus diingat, pemakaian GanoEF memerlukan pembedahan pohon, pembubunan pohon, dan penggunaan air sehingga penggunaan GanoEF lebih sederhana dan lebih efisien dalam hal biaya,” kata Kiki.
Pada tanaman yang telah terinfeksi Ganoderma maka penggunaan GanoEF diharapkan memperpanjang umur pokok kelapa sawit serta melindungi pokok kelapa sawit yang sehat di sekitar pokok sawit yang terinfeksi Ganoderma.
Semenjak Juni 2012, GanoEF Biofertilizer diperkenalkan dan diproduksi secara komersial di Malaysia setelah mendapatkan pengesahan dari MPOB dan sudah banyak perusahaan kelapa sawit di negeri jiran yang menggunakan produk ini secara meluas. All Cosmos Industries Sdn Bhd memiliki bioreactor berkapasitas 1500 L untuk satu kali produksi untuk memproduksi jamur endophityc Hendersonia. GanoEF merupakan penelitian terbaru untuk pengendalian Ganoderma yang hasilnya telah diseminarkan secara terbuka pada Fourth IOPRI-MPOB International Seminar pada tanggal 13-14 Des 2012 yang lalu
Di Indonesia, GanoEF resmi diperkenalkan pada Desember 2012, melalui PT All Cosmos Indonesia. Kiki Munthe menyampaikan bahwa sudah ada ujicoba yang dilakukan di perusahaan kelapa sawit di Indonesia pada awal 2013. Hasil ujicoba pada Tanaman Baru Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) baru diperoleh secara lengkap setelah dilakukan pemberian GanoEF selama 3 tahun berturut-turut. Akan tetapi dengan melakukan analisa akar sejak 6 bulan setelah aplikasi GanoEF maka akan terlihat bahwa jamur Hendersonia telah berkembang dan berkolonisasi di akar sawit
Alex Tan T.S, Direktur Utama PT All Cosmos Indonesia, mengemukakan rasa optimisnya atas penjualan GanoEF Biofertilizer dalam beberapa tahun ke depan. Calon pembeli tidak perlu khawatir dengan kepastian suplai produk karena All Cosmos Industries Sdn Bhd sebagai produsen, memiliki dua pabrik pupuk yang berkapasitas total 350 ribu metrik ton per tahun. Rencana di masa mendatang, PT. All Cosmos Indonesia berencana membuka pabrik di Indonesia untuk mengantisipasi lonjakan permintaan serta ketersedian GanoEF.
Dalam upaya lebih menyakinkan konsumen, kata Kiki PSM Munthe, menerapkan ujicoba secara komersial dengan memberian harga pokok GanoEF bagi pengguna. Selanjutnya, PT All Cosmos Indonesia melakukan pemantauan perkembangan penggunaan GanoEF dengan melakukan pengambilan sample akar sebelum dan sesudah pemakaian GanoEF. Setelah proses tersebut dilakukan, maka dapat diketahui keberadaan jamur endophityc Hendersonia di dalam akar sehingga pembeli tahu jamur endophityc Hendersonia telah berkembang dan berkolonisasi di akar sawit setelah 6 bulan aplikasi. “Selain itu, PT All Cosmos Indonesia juga mengundang CEO, pemilik kebun maupun agronomis perkebunan kelapa sawit yang berminat dan memiliki masalah dengan penyakit Ganoderma untuk datang melihat proses pembuatan GanoEF di pabrik All Cosmos Industries Sdn Bhd yang berada di Pasir Gudang, Johor Bahru,Malaysia,” pungkas Kiki PSM Munthe. (Qayuum Amri)