JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Felda Global Ventures (FGV) Holdings Berhad,membutuhkan 9.000 pekerja untuk mendukung kegiatan operasional perkebunannya. Salah satu harapan kelompok sawit asal Malaysia ini adalah pekerja migran asal Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua Jabatan Tenaga Kerja dan Hal Ehwal Peneroka FGV Holdings Berhad, Zarif Zainul saat bertemu Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, di Ruang Rapat Adelina Sau, Gedung BP2MI, Selasa (31/5/2022).
FGV Holdings Berhad adalah agrobisnis yang berbasis di Malaysia dan berfokus pada tiga sektor bisnis utama, yakni perkebunan, gula, dan logistik.
Ketua Jabatan Tenaga Kerja dan Hal Ehwal Peneroka FGV Holdings Berhad, Zarif Zainul, menerangkan, FGV Holdings Berhad saat ini membutuhkan 9.000 pekerja untuk bekerja di sektor perkebunan.
“Selepas rekrutmen, kami akan menyelenggarana pre-departure training program selama setidaknya 3 hari. Pada saat pelatihan, PMI akan diberikan pelatihan dan pengetahuan, baik terkait teknis kerja di ladang hingga Undang-undang dan hukum di Malaysia,” jelas Zarif seperti dikutip dari laman BP2MI.
Selain itu, tambah Zarif, FGV Holdings Berhad juga telah menyediakan e-wallet bagi para pekerja. “Semua PMI yang masuk per 1 Januari 2020 akan kami proses penyediaan e-wallet. Jadi, gaji akan dikirimkan melalui e-wallet dan tidak lagi menggunakan uang tunai. E-wallet ini dapat digunakan di ponsel masing-masing PMI. Pengurusan e-wallet akan dilakukan ketika PMI sudah tiba di Malaysia untuk program orientasi selama empat hari,” papar Zarif.
Pada audiensi, Benny Rhamdani menyampaikan, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah memberikan amanat pada Pasal 30, yaitu PMI tidak dapat dibebani dengan biaya penempatan, walaupun saat ini BP2MI masih membatasi untuk sepuluh sektor yang memiliki risiko kerja tinggi.
“BP2MI bertanggung jawab terhadap nama baik Indonesia. Oleh karena itu, kami berusaha untuk membekali para PMI dengan pelatihan sebelum mereka berangkat bekerja ke negara penempatan. Jika Indonesia mengirimkan PMI yang ahli dan kompeten, maka kita menjaga harga diri Indonesia di mata negara lain dan dunia,” ujar Benny.
Turut hadir dalam audiensi ini Ketua Perladangan FGV Holdings Berhad, Zainal Salleh; Pengurus Besar Kanan Jabatan Tenaga Kerja FGV Holdings Berhad, Muhammad Amin Salleh; Sustainability Department Manager, Norolsaiful Hazri bin Hamid dan Amir Hamzah bin Abdullahdan.