Reshuffle Menteri, Lalu Apa?
SALAM SAWITINDONESIA – Baru enam bulan bekerja, Kabinet Jokowi-JK mendapatkan ujian. Kritikan datang dari sejumlah pihak mulai lembaga riset, partai politik, LSM, dan masyarakat yang tidak puas dengan kinerja sejumlah menteri. Ketidakpuasan ini disebabkan minimnya terobosan kebijakan yang dibuat beberapa menteri. Walaupun, faktor like and dislike juga ada. Unsur politis juga hadir karena ada partai pendukung pemerintah yang tidak puas dengan jatah kursi menteri.
Terlalu dini apabila pergantian menteri dilakukan sekarang. Presiden dapat mengambil pilihan untuk mengoreksi kinerja”pembantunya”. Indikator bisa diambil dari berbagai pertimbangan misalkan produk kebijakan, kecepatan bekerja, dan kedekatan dengan masyarakat. Walaupun, belum tentu menteri yang sering turun ke bawah punya prestasi bagus. Untuk itu, Jokowi perlu berpikir sejenak untuk mengambil keputusan tepat. Apakah reshuffle benar-benar dibutuhkan atau tidak supaya roda pemerintahan berjalan baik?
Rubrik Sajian Utama di edisi ini mengulas dampak merosotnya harga CPO kepada pendapatan sejumlah perusahaan kelapa sawit. Tahun ini bukanlah tahun yang bagus untuk industri sawit. Harga terjun bebas tetapi minim permintaan. Sebuah kondisi yang sulit. Untuk menjaga profitabilitas, perusahaan harus kreatif dan efisien dari segi biaya produksi. Kalau tidak mau terjerembab lebih dalam.
Rubrik Hot Issue mengulas perkembangan ISPO yang bergerak lebih maju. Empat tahun berjalan sudah ada 100 perusahaan yang mendapatkan sertifikat ISPO. Prestasi ini harus diapresiasi lantaran ISPO menjadi bagian dari penegakan hukum dan kepatuhan terhadap undang-undang. Tanpa ISPO, imej kelapa sawit Indonesia akan terus dinilai negatif.
Pembaca kami mengucapkan terima kasih atas kesetiaannya untuk membeli atau berlangganan setiap bulan. Itu sebabnya, kami berupaya memberikan informasi terbaik dan up to date untuk memperkaya khasanah pemikiran kita.