Apa Yang Salah dari Sawit?
Salam Sawit Indonesia,
Sekali waktu, cobalah anda menuliskan sawit di mesin pencari google. Boleh jadi akan tercengang dengan adanya situs yang berisi kampanye penyelamatan hutan dan harimau tetapi menuduh perkebunan kelapa sawit sebagai aktor utama kerusakan. Situs yang dibuat Greenpeace mengajak masyarakat untuk menyelamatkan hutan dan harimau. Tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa perkebunan kelapa sawit yang dituduh menjadi penyebab hancurnya hutan dan habitat harimau? Apakah sudah ada data yang menyebutkan korelasi antara turunnya populasi harimau dengan meningkatnya perluasan lahan kelapa sawit?
Informasi yang sifatnya berat sebelah ini sangatlah disayangkan karena lagi-lagi kelapa sawit harus bertanggungjawab. Di sisi lain, penurunan habitat harimau disinyalir lebih banyak disebabkan perburuan ilegal untuk dijadikan komoditi dagang di pasar internasional. Mungkin Greenpeace, sebagai LSM Lingkungan terkemuka di dunia, lupa dengan hal ini bahwa harimau asal Indonesia sangatlah diminati kolektor dari negara maju yang dan menjadi bahan obat tradisional.
Berdasarkan studi Tropenbos Indonesia, peningkatan lahan kelapa sawit di wilayah Sumatera sebagian besar berasal dari perubahan lahan pertanian pada 2005-2010. Hal ini menandakan kelapa sawit tidak dapat dijadikan faktor utama kenapa hilangnya populasi harimau. Untuk itu, penting kiranya bagi pelaku sawit menyeimbangkan dan menyajikan informasi yang berimbang kepada masyarakat, terkait apa itu kelapa sawit dan dampak positifnya.
Dalam rubrik Sajian Utama, tema yang kami ambil mengenai mekanisasi di perkebunan kelapa sawit yang ke depan menjadi solusi meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Kegiatan mekanisasi dapat diterapkan pada fase kegiatan pembukaan lahan, pemanenan, pengangkutan buah sawit. Walaupun terkendala biaya tinggi tetapi pelaku sawit ada baiknya mempertimbangkan penggunaan sistem mekanisasi di kebunnya untuk mengejar produksi.
Di rubrik Hot Issue mengulas laporan perjalanan perkebunan kelapa sawit Astra Agro yang berlokasi di Mamuju Utara. Hasil peliputan kami buat ke dalam tulisan mengenai pembinaan pendidikan yang sudah berjalan di PT Letawa. Berikut juga pengelolaan program lingkungan yang berupa konservasi hutan mangrove, hutan tropis, dan goa.
Pembaca kami mengharapkan tulisan edisi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan informasi sehingga memperkaya wawasan. Terimakasih.