JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pemegang saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyetujui rencana akuisisi dua perusahaan sawit milik Bima Palma Group, dalam RUPSLB , Rabu (12 Desember 2018). Kedua perusahaan tersebut adalah PT Bima Palma Nugraha (BPN) dan PT Bima Agri Sawit (BAS).
Kegiatan akuisisi ditandai penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) antara DSNG dengan BPN dan BAS di Kantor Pusat Perseroan, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Nilai akuisisi kedua perusahaan sebesar Rp 2,1 triliun. Nilai ini berasal dari pengambilalihan 100% PT Bima Palma Nugraha (BPN) dengan Hasil Perhitungan Harga sebesar Rp 1,4 triliun, dengan mempertimbangkan utang afiliasi dan utang bank BPN pada saat tanggap penutupan transaksi. Perseroan juga akan melakukan pengambilalihan 100% PT Bima Agri Sawit (BAS) dengan Hasil Perhitungan Harga sebesar Rp 700 miliar.
Corporate Secretary DSN Group, Paulina Suryanti, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pengambilalihan BPN dan BAS ini merupakan sebuah langkah yang strategis bagi Perseroan untuk berkembang melalui pengembangan lahan perkebunan baru secara anorganik, di samping terus berupaya melakukan penanaman baru di lahan milik sendiri.
”Hari ini menjadi salah satu milestone bagi DSN Group, sekaligus menunjukkan komitmen kami untuk terus berkembang dalam usaha perkebunan kelapa sawit,” kata Paulina Suryanti usai penandatanganan PJB tersebut.
Alasan Perseroan dalam melakukan pengambilalihan saham BPN dan BAS adalah mempertimbangkan pengembangan perusahaan secara jangka panjang.
Saat ini kedua perkebunan kelapa sawit tersebut sudah menghasilkan (Tanaman Menghasilkan), dengan usia tanam yang masih relatif muda. Setelah pengambilalihan, menurut Paulina, diperkirakan akan ada penambahan produksi CPO sekitar 14%.
Selain itu, akuisisi ini akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan, karena kedua perusahaan perkebunan itu memiliki lokasi di Kutai TImur, Kalimantan Timur, yang juga merupakan lokasi terbesar kebun Perseroan.