Pekanbaru, SAWIT INDONESIA – Sejumlah 40 kelompok/tim dari 27 Perguruan Tinggi yang lolos seleksi mendapat dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Untuk melaksanakan riset pada ajang Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2023 – 2024. Selama beberapa bulan ke depan 40 tim tersebut harus menyelesaikan risetnnya sesuai waktu yang telah ditentukan.
Namun, sebelum melakukan riset sawit, para peserta mendapatkan pembekalan melalui Workshop Pengenalan, Capacity Building, dan Field Trip. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (Rabu – Kamis, 28 – 29 Februari 2024) di Pekanbaru, Riau, dan akan mendapat kesempatan berkunjung ke perusahaan perkebunan ternama (PT Astra Agro Lestari).
Dari data BPDPKS menunjukkan kegiatan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa periode 2023 – 2024, ada 1143 akun yang mendaftar untuk mengikuti (lomba). Lalu, terdapat 668 yang menyerahkan proposal dan lolos seleksi sebanyak 515 proposal.
Dari 515 proposal yang lolos seleksi terpilih dan lolos untuk mendapatkan dana dari BPDPKS sebanyak 40 proposal.
“Terdiri dari bidang Biomaterial/ Oleokimia 7 proposal, Lahan/Bibit/Budidaya 6 proposal, Pangan/ Kesehatan, 7 proposal, Pasca Panen/ Pengolahan 5 proposal, Penanganan Limbah/ Lingkungan 7 proposal, dan Sosial/Ekonomi/Manajemen/ICT 4 proposal,” ungkap Neila Amelia dari Divisi Program Pelayanan BPDPKS.
“Dari 40 proposal yang mendapatkan pendanaan dari BPDPKS. Dan, saat ini masuk tahap Pembekalan,, Capacity Building, dan Field Trip (kebun dan pabrik sawit), di Pekanbaru – Riau,” tambahnya.
Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa memiliki empat tujuan; pertama, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai tambah, berdaya saing tinggi, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kedua, meningkatkan minat kemampuan, kreatifitas dan inovasi mahasiswa untuk dapat menerapkan.
Ketiga, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan sawit Indonesia yang berkelanjutan. Keempat, sebagai sarana untuk menyiapkan kemampuan, keahlian, sikap dan tanggung jawab, serta kemandirian mahasiswa menjadi peneliti sawit masa depan untuk mendukung kemajuan sawit Indonesia.
Selain mendapatkan gambaran secara umum pentingnya lomba riset sawit level mahasiswa bagi industri sawit. Para peserta (lomba) mendapat panduan penelitian yang disampaikan oleh peneliti profesional dari akademisi perguruan tinggi ternama, Dr. Aiyen Tjoa (Peneliti dari Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako) dan perusahaan perkebunan terkemuka di Indonesia, Dr Bandung Sahari (Vice President Sustainability PT Astra Agro Lestari sekaligus peneliti).
Agar penelitian yang nantinya akan dilakukan para peserta mendapatkan hasil yang baik. Dr. Aiyen Tjoa, Peneliti dari Fakultas Pertanian – Universitas Tadulako menyampaikan penelitian adalah suatu proses untuk mencapai, secara sistematis dan didukung oleh data, jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.
“Ada berbagai macam tujuan penelitian. Diantaranya; Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Selanjutnya Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain,” kata Dr. Aiyen, di hadapan para peserta Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa saat acara Workshop Pengenalan Industri Sawit, pada Rabu (28 Februari 2024) di Pekanbaru, Riau.
Kemudian, lanjutnya, Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui berdasar hal yang lain (Y).
“Dan Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Terakhir, Aksi (action), yang dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu,” tambah Dr. Aiyen.
Industri sawit, industri strategis
Pada kesempatan yang sama, Dr. Bandung Sahari mengutarakan Indonesia memiliki komoditas andalan yaitu kelapa sawit, dan kini telah menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.
“Bahkan, perkebunan kelapa sawit berkontribusi besar pada ekonomi Nasional, pengentasan kemiskinan, pengembangan wilayah pedesaan dan daerah terpencil memberikan kesempatan kerja,” ucap Bandung.
Industri sawit berkontribusi besar bagi masyarakat Indonesia, sebab industri ini mampu membuka lapangan kerja sebanyak 5,5 juta tenaga kerja langsung dan 17 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Serta, dapat menghasilkan tenaga kerja kelapa sawit Indonesia sebesar 10% setiap tahunnya yang secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan, masih ada dampak atau kontribusi besar industri sawit bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Dijelaskan Bandung, sawit merupakan komoditas pertanian yang paling strategis. Terdapat tiga prinsip keberlanjutan yang harus diterapkan dalam pengelolaan industri minyak kelapa sawit.
“Ketiga aspek tersebut adalah people, planet, dan profit. Ketiganya harus berjalan beriringan meskipun setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki standar keberlanjutan yang berbeda, ketiga prinsip tersebut harus tetap diutamakan,” jelasnya.
“Dengan memperhatikan ketiga aspek ini, isu-isu dan dampak negatif dalam pengelolaan minyak kelapa sawit bisa ditekan. Ada banyak sekali isu-isu negatif yang berkembang, khususnya tentang lingkungan,” tambah Bandung, yang menjadi salah satu tim penilai Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2023 – 2024.