JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Sampoerna Agro Tbk melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan daerah dalam pelatihan dalam pencegahan dan penanganan karhutla di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Managing Director Sampoerna Agro, Parluhutan Sitohang, menjelaskan penanganan karhutla sudah menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Selain itu, diperlukan pemahaman bagi masyarakat mengenai bahayanya membuka lahan dengan cara membakar.
Perusahaan melibatkan sekitar 140 dari 21 desa yang tersebar di tujuh kecamatan dilibatkan dalam 21 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).
Tujuh kecamatan yang terlibat dalam program pelatihan itu adalah Mesuji, Mesuji Raya, Pedamaran Timur, Lempuing Jaya, Pedamaraan, Sungai Menang dan Cengal.
“Melalui KTPA ini diharapkan masyarakat berperan aktifnya dalam mengamankan desa sendiri tanpa harus menunggu lama bantuan dari berbagai pihak jika ada musibah kebakaran di lingkungannya,” kata Parluhutan dalam siaran pers.
Pelatihan berlangsung di Kebun Sumber Sawit, Kebun Gading Jaya dan Kebun Limau Kesturi milik Sampoerna Agro. Pelatihan tersebut berlangsung secara simultan selama tiga hari dengan masing-masing 30 jam pelajaran dalam bentuk teori maupun praktik.
Materi yang diajarkan adalah seputar motivasi kesukarelawanan (voluntarism), mitigasi kebencanaan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), evakuasi, pemetaan partisipatif titik rawan api, sumber air dan fasilitas publik, dilanjutkan dengan simulasi pemasangan alat pemadam kebakaran dan simulasi/praktik pemadaman api bersama tim security Sampoerna Agro.
Sampoerna Agro menyediakan perlengkapan yang memadai seperti pompa air, alat pelindung diri beserta aksesoris lainnya agar usaha pencegahan dan penanggulangan karhutla menjadi lebih efektif.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Sampoerna Agro juga bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Bhabinkamtibmas Polres, Babinsa Kodim, Satbinmas Polres, dan tim Disaster Management Center.
Pada program pelatihan selanjutnya, perseroan tak hanya akan menghadirkan fasilitator/trainer dari BPBD OKI, Satbinmas OKI dan Tim Disaster Management Center, tetapi juga akan menjalin kemitraan dengan Babinkamtibmas dan Babinsa setempat.