JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Setahun berdiri Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit terus mendukung upaya membangun industri sawit nasional sebagai salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Kepala Divisi Promosi Sawit Berkelanjutan BPDP Sawit Agam Faturrochman menyatakan bahwa perlunya oprimisme masyarakat atsa pentingnya sektor perkebunan sawit dalam menopang perkenomian negara.
Agam mencontohkan bagaimana lima tahun lalu masyarakat bisa bangga bekerja di sektor minyak dan gas, namun sekarang devisa dari sektor sawit sudah jauh mengalahkan sektor minyak dan gas.
“Lima tahun lalu sektor migas masih jadi penyumbang devisa ekspor terbesar bagi Indonesia, sedangkan sekarang kondisinya sudah berbeda dimana nilai devisa dari ekspor kelapa sawit sudah mengalahkan sektor migas,” kata Agam.
Optimisme masyarakat menurut Agam dapat mendorong peningkatan dalam pengelolaan perkebunan sawit hingga ke industri turunannya. Ia kembali mencontohkan bagaimana industri sawit Malaysia dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakatnya mampu menyumbang 25 persen total devisa negara, sedangkan indonesia baru mencapai 13 persen.
Guna mendukung hal tersebut BPDP Sawit juga telah mengupayakan sosialisasi dan edukasi secara berkelanjutan kepada semua pihak agar mulai menyadari potensi dan peluang dari perngelolaan komoditas sawit bagi ekonomi Indonesia.
“Salah satunya dengan mencari duta untuk melakukan edukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kelapa sawit bisa dikelila dengan baik dan ramah lingkungan, seperti saat ini kami mendukung kegiatan Miss Earth untuk berkunjung ke kebun sawit PT Musim Mas,” lanjut Agam. (Anggar S)