TARAKAN, SAWIT INDONESIA – Borneo Forum ke-6 yang diadakan GAPKI Cabang Kalimantan Utara, mendapat apresiasi dari pimpinan daerah setempat. Yang disampaikan langsung oleh Walikota Tarakan, Khairul dan Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang saat menghadiri acara tahunan yang didakan oleh pelaku usaha sawit yang ada di Kalimantan, yang dilaksanakan secara bergantian setiap tahun oleh masing-masing GAPKI Cabang yang ada di pulau Borneo.
Walikota Tarakan, Khairul menyampaikan pihaknya sangat menyambut baik kegiatan Borneo Forum yang diadakan di Kota Tarakan. Walaupun kami tidak memiliki lahan untuk perkebunan, tetapi kami sudah menyiapkan lahan untuk industri sedang dan berat di wilayah timur (Tarakan) yang luasnya kira-kira 800 ha. Sejak awal menjadi Walikota, yang kami kerjakan yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Kami mengajak para pelaku usaha (GAPKI) untuk berinvestasi di Kota Tarakan, karena lahan sudah kami persiapkan. Mudah-mudahan industri hilir sawit tidak hanya berkembang di Sumatera dan Jawa, tetapi bisa didirikan dan berkembang di Tarakan – Kalimantan Utara. Wilayah Tarakan dekat laut cocok untuk pelabuhan untuk pengiriman ekspor sawit ke China dan lainnya. Karena Tarakan posisinya ada di tengah-tengah jadi sangat strategis,” katanya, pada Selasa (14 November 2023), saat memberikan sambutan pada Borneo Forum ke-6.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang mengungkapkan pihaknya menyambut baik kegiatan Borneo Forum yang diadakan di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), tepatnya di Kota Tarakan. Kegiatan ini sangat positif, seperti diketahui komoditas kelapa sawit saat ini memiliki nilau yang sangat strategis untuk mendukung pembangunan nasional, prime mover pengembangan agribisnis mulai dari hulu hingga hilir. Penyedia lapangan kerja yang cukup besar dan sumber pendapatan petani serta memiliki peranan besar dalam menghasilkan devisa negara.
“Di Kaltara usaha perkebunan merupakan salah satu pengggerak perekonomian dengan potensi pasar yang besar. Sektor perkebunan memiliki prospek yang cerah khususnya perkebunan kelapa sawit. Terlebih, jika melihat dari sisi letak geografis, tingkat kebutuhan produk kelapa sawit, komitmen para kepala daerah dan kebijakan-kebijakan yang mendukung pembangunan bidang perkebunan,” jelas Zainal.
“Di Kaltara saat ini terdapat tidak kurang dari 579.420 ha perkebunan sawit yang terdiri dari 57 izin perusahaan dan 20 pabrik kelapa sawit yang ada di 4 Kabupaten (Bulungan, Tana Tidung, Nunukan dan Malinau). Oleh karena itu, melalui Borneo Forum, kami berharap kita dapat menggali informasi dan menerima masukan-masukan sebagai bahan penyusunan kebijakan terkait industri sawit. dan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bagi pada petani sawit Indonesia,” tambahnya.
Dari informasi yang ada, perkebunan kelapa sawit yang ada di Kaltara memberikan manfaat secara langsung bagi APBD. Pada tahun 2024 mendatang, provinsi Kaltara mendapatkan dana bagi hasil kelapa sawit sebesar Rp56,3 miliar. dengan rincian Provinsi Kaltara Rp10,4 miliar, Kabupaten Bulungan Rp8,7 miliar, Kabupaten Malinau Rp11,08 miliar, Kabupaten Nunukan Rp14,6 miliar, Kabupaten Tana Tidung Rp6,3 miliar dan Kota Tarakan Rp5,03 miliar.
“Kondisi tersebut tentu potensi besar untuk Kaltara. Namun satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah turut membawa kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit. Selain itu, kita juga harus bisa memberikan solusi dari permasalah yang dialami petani sawit, seperti kurangnya akses petani terhap permodahaln dan infrastruktur serta sarana pendukung pertanian yang ada,” kata Zainal.
Sebagai informasi, Borneo Forum ke-6 yang terselenggara di Tarakan – Kaltara mendapatkan support dari GAPKI Cabang Kaltim, Cabang Kalteng, Cabang Kalsel dan Cabang Kalbar, serta mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara. Dan, mendapatkan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Dengan mengusung tema ‘Mewujudkan Sawit Keberlanjutan dan Kesejahteraan Rakyat’ menjadi komitmen bersama untuk memastikan industri sawit yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi melainkan menjaga keseimbangan alam dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat,” tegas Ketua GAPKI Cabang Kaltara, Hendra Lindung.
“Melalui praktik pertanian yang keberlanjutan kita dapat menjaga ekosistem melindungi keanekaragaman hayati. Keberlanjutan akan menjadi fokus utama pada industri kelapa sawit. Dan yang tidak kalah penting kita harus bisa memastikan fasilitas kebun masyarakat, kita perlu memastikan semua lapisan masyarakat memiliki akses dan manfaat dari pengembangan industri sawit. dan memberikan pelatihan dan memberikan infrastruktur bagi masyarakat lokal yang memadai,” imbuhnya.
Penulis: Robi Fitrianto