• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Sunday, 12 March 2023
Trending
  • Inovasi Teknologi Syngenta untuk Industri Kelapa Sawit Indonesia
  • PSR BPDPKS Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sawit
  • Sah, Eddy Martono Ditetapkan Sebagai Ketua Umum GAPKI 2023-2028
  • BPDPKS dan Aspekpir Mendukung Program Pemberdayaan Usaha Kecil
  • Wali Kota Pontianak Mengapresiasi Bank Indonesia Menggelontorkan 38 Ribu Sertifikat Halal Bagi UMKM
  • Guru Besar IPB University Ungkap Cara Menghasilkan Riset Penggunaan Lahan dan Perubahan Iklim
  • Aspek-PIR dan BPDPKS Gelar Bimtek Bikopra
  • Menjelang Pemilu Tahun 2024, Provinsi Riau Berkomitmen Melakukan Pencegahan Karhutla
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Bisnis Sawit Berbasis Syariah
Profil Produk

Bisnis Sawit Berbasis Syariah

By RedaksiAugust 30, 20146 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Kendati baru seumur jagung, PT  Bumi Sawitindo Mandiri telah berhasil memperkenalkan sistem syariah dalam pengelolaan kebun kelapa sawit. 

Sistem ini secara khusus dapat membantu perbankan yang menghadapi kredit macet di sektor sawit.Perkembangan bisnis berbasis syariah terus berkembang pesat semenjak beberapa tahun terakhir di Indonesia. Tak hanya perbankan, beberapa sektor bisnis mulai mengimplementasikan konsep syariah dalam pengelolaan manajemen perusahaan, antara lain industri makanan,  perhotelan, leasing kendaraan, dan perkebunan. Bukan tanpa sebab banyak  pelaku usaha  yang  tertarik mengadopsi sistem syariah ini, alasannya  sistem ini berupaya membangun pola saling menguntungkan dan  tolong  menolong  antara pelaku usaha dengan  pekerja dalam dimensi Ibadah.

PT Bumi Sawitindo Mandiri menjadi  salah satu perusahaan penyedia jasa  pengelolaan kebun kelapa sawit berdasarkan Syariah. Imran Hasaruddin, Presiden Komisaris PT Bumi Sawitindo Mandiri, menjelaskan perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan sangat  pesat sepanjang beberapa tahun belakangan ini. Ini berarti, minat masyarakat kian tinggi  terhadap bank syariah sehingga ke depan butuh pengelolaan dana yang  berlandaskan sistem  syariah pula. 

Atas dasar itulah  dia membangun PT Bumi Sawitindo Mandiri yang bergerak di  sektor agrobisnis khususnya perkebunan kelapa sawit dengan berlandaskan syariah. Saat ini, perusahaan sedang menjalin kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit seluas 1.017 hektare  yang  menjadi jaminan pinjaman. Imran menjelaskan pinjaman ini milik  Kelompok Tani  Wahana  Mandiri yang mengagunkan 76 sertifikat lahan Plasma di PT. Buana Wira Lestari kepada Bank Syariah Mandiri, dengan nilai pinjaman Rp 34 miliar. Tetapi, pinjaman ini bermasalah karena terjadi kesalahan pengelolaan akibat  pembelian 11 unit alat berat senilai 9 miliar. Lahan kelompok Tani  Wahana Mandiri berada di Desa Besilam Baru, Dumai, Riau.

Akibat salah pengelolaan tadi, kelompok tani tersebut kesulitan melakukan pembayaran. Supaya jaminan lahan tersebut tetap produktif, lanjut Imran, Bank Syariah Mandiri menunjuk perusahaannya sebagai pengelola kebun. Dari 1.017 hektare, baru 517 hektare yang tertanam dengan usia 11 tahun dan  sisanya sedang dalam proses steking persiapan penanaman baru. Dia mengatakan sekarang seluruh pengelolaan kebun menjadi  tanggung jawabnya. Perlahan-lahan, produksi buah sawit kebun meningkat menjadi 314 ton per bulan dari sebelumnya berjumlah 67 ton per bulan. “Kami targetkan produksinya mencapai 400 ton di awal tahun 2012 dan 900 ton TBS per bulan di akhir tahun 2012 ,” kata dia.

Baca juga :   Dwi Sutoro, Calon Nakhoda Baru GAPKI, Jembatan Industri Dengan Pemerintah

Selama dibawah kendali PT Bumi Sawitindo Mandiri, budidaya kebun dilakukan sesuai standar agronomi terbaik. Dia mencontohkan aplikasi pemupukan dilakukan dengan sistem uji tanah dan uji daun atau Leaf Sampling Unit (LSU) untuk mengetahui kekurangan unsur hara dari tanaman. Sistem ini lebih efisien karena kegiatan pemupukan lebih didasari dari kekurangan unsur hara di tanaman, bukan memenuhi semua kebutuhan unsur haranya. “Jadi, rujukan kami adalah hanya  focus pada  tiga kekurangan unsur hara di tanaman,” kata dia.

Lantaran, lahan kelompok Tani Wahana Mandiri berada di atas areal gambut. Imran melakukan pengaturan tata kelola air supaya ketinggiannya tidak melewati 70 centimeter. Kemampuan pengelolaan kebun yang baik ini dipengaruhi keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah memiliki keahlian dan berpengalaman di perusahaan perkebunan sawit terkemuka. 

Salah satunya Imran Hasaruddin, mantan Manager Pabrik Kelapa Sawit Sam Sam di PT. Ivomas Tunggal. Lulusan Teknik Permesinan Kapal  Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) angkatan 88 ini telah bekerja selama 17 tahun di salah satu group perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.  “Baru setahun ini, saya  mulai terjun langsung mengelola perusahaan ini bersama Abang. Alhamdulillah sudah dipercaya menangani beberapa proyek,” kata dia. 

Baca juga :   GAPKI Butuh Karakter Ketua Umum Visioner, Petarung dan Merah Putih

Salah satu layanan perusahaan, kemampuan membantu pihak perbankan syariah yang menghadapi masalah kredit macet. Selama ini, jika terjadi kredit macet umumnya pihak perbankan melakukan sita jaminan aset yang sebenarnya berpotensi menimbulkan kerugian lebih besar jika aset tadi tidak dikelola. Menurut Imran, pihaknya menjadi  pihak ketiga  sebagai Dhaman (Penjamin) yang dipercaya mengelola aset yang dijadikan jaminan. Alhasil, bank terhindari dari kerugian dan menghindari pula sita jaminan aset. 

Dalam pengelolaan aset pinjaman, kata Imran, perusahaan menawarkan sistem tanggung untung dan rugi. Artinya, pihak bank berposisi sebagai investor sementara perusahaannya menjadi pengelola yang bermodalkan tenaga. Sistem pembagiannya 70:30 dimana pihak bank mendapatkan 70% dari keuntungan sedangkan 30% milik pengelola. “Pekerja juga mendapatkan bagian dari keuntungan tersebut,” papar Imran yang  baru saja mendaftar S-2 bidang studi Manajemen Ekonomi Syariah di Universitas Trisakti.  

Seperti dalam pengelolaan kebun Kelompok Tani Wahana Mandiri sekarang, pihaknya akan memberikan lahan seluas 152 hektare pada 2015 mendatang. Imran menuturkan lahan ini merupakan wujud tanda terimakasih sekaligus membantu perekonomian petani akibat lahan mereka yang dijadikan jaminan. Terdapat 76 petani yang akan diberikan lahan seluas 2 hektare. 

PRODUK INVESTASI SAWIT

Imran Hasaruddin menjelaskan perusahaan bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri di Pekanbaru, lewat program kerjasama kepemilikan lahan sawit kepada masyarakat umum. Masyarakat dapat memiliki kebun sawit minimal seluas 2 hektar, maksimal 6 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp 92 juta. Modal ini dapat dicicil selama 48 bulan oleh peminat. PT Bumi Sawitindo Mandiri berperan sebagai pengelola lahan yang dimiliki masyarakat tadi.

Tepat di bulan ke-49, masyarakat mulai mendapatkan hasil dari lahan tersebut minimal Rp 1 juta per bulan. Tahun kedua, nilainya bertambah minimal Rp 2 juta per bulan. Lalu tahun berikutnya jumlah penghasilan akan terus bertambah.  “Angka minimal tadi merupakan asumsi keuntungan terendah yang akan diperoleh investor tadi,” ujar dia. Adapun kepastian perhitungan adalah berdasarkan bagi hasil 70:30.

Baca juga :   Wilmar Dapat Pujian Dari Wamenaker Terkait Perlindungan Perempuan dan Anak

Layanan lainnya, PT Bumi Sawitindo Mandiri juga dipercaya sebagai master franchise pemasaran bibit unggul Socfin TN-1 yang diproduksi PT Bakti Tani Nusantara. Bibit ini siap panen di umur 24-28 bulan dengan kecepatan tumbuh hanya 35,6-42,5 centimeter per tahun. Dibandingkan dengan bibit conventional yang mencapai 90 centimeter per tahun maka dalam umur 10 tahun tanaman sawit yang menggunakan bibit TN-1 baru mencapai 4,25 meter sehingga memudahkan pemanen untuk mengambil buah, karena pokok tanaman yang pendek dan umur produksi mencapai lebih dari 33 tahun. Imran mengatakan lokasi penangkaran bibit dilakukan di  lahan seluas 4 hektare di Pekanbaru.

Selain itu, perusahaan  juga menawarkan jasa pengelolaan kebun, dan sedang merawat Kebun di daerah Garuda Sakti, seluas 12 hektare di kabupaten Kampar, Riau. Imran mengatakan kerjasama perawatan kebun ini selama tiga tahun dengan pola bagi hasil 70:30. 

Sebagai pengusaha yang sedang merintis usaha, Imran Hasaruddin berupaya mengeluarkan inovasi dan produk terbaru yang masih dalam tahap uji coba yang bekerja sama dengan rekan rekan Alumni ITS dalam upaya memaksimalkan extraksi CPO di Pabrik Kelapa Sawit. Setelah melalui uji coba di beberapa pabrik di Siak dan Kampar, Riau, dengan hasil uji yang cukup significant, maka produk yang berupa larutan surfactant agent, ini akan segera di produksi di Surabaya dengan brand “SUPRAN 2000”. 

Hal ini dilakukan sesuai dengan misi perusahaan untuk mewujudkan pembangunan perekonomian syariah perkebunan sawit rakyat yang tangguh dan sejahtera. (Am)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Dwi Sutoro dan Eddy Martono Kandidat Ketum GAPKI, Ini Profil Keduanya

2 days ago Berita Terbaru

Pesan Bang Joefly Jelang Munas GAPKI XI

4 days ago Berita Terbaru

GAPKI Butuh Karakter Ketua Umum Visioner, Petarung dan Merah Putih

4 days ago Berita Terbaru

Dwi Sutoro, Calon Nakhoda Baru GAPKI, Jembatan Industri Dengan Pemerintah

5 days ago Berita Terbaru

Wilmar Dapat Pujian Dari Wamenaker Terkait Perlindungan Perempuan dan Anak

6 days ago Berita Terbaru

Eddy Martono: Saya Siap Pimpin GAPKI

1 week ago Berita Terbaru

Perusahaan Amerika Serikat Gandeng Apkasindo Hasilkan Cuan dari Limbah Sawit

1 week ago Berita Terbaru

Hyundai Part Distribution Center Resmi Hadir di Indonesia

2 weeks ago Profil Produk

Pipa HDPE Spiral, Produk Lokal Kualitas Global

2 weeks ago Profil Produk
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 2 weeks ago2 Mins Read
Event

Diskusi Hybrid Strategi Indonesia Menjadi Barometer Harga Sawit Dunia

Event 1 week ago2 Mins Read
Latest Post

Inovasi Teknologi Syngenta untuk Industri Kelapa Sawit Indonesia

12 hours ago

PSR BPDPKS Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

15 hours ago

Sah, Eddy Martono Ditetapkan Sebagai Ketua Umum GAPKI 2023-2028

1 day ago

BPDPKS dan Aspekpir Mendukung Program Pemberdayaan Usaha Kecil

1 day ago

Wali Kota Pontianak Mengapresiasi Bank Indonesia Menggelontorkan 38 Ribu Sertifikat Halal Bagi UMKM

1 day ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version