PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) adalah perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia,yang diperkirakan memiliki luas lahan 205 ribu hektare perkebunan kelapa sawit dan 37 ribu hektare tanaman lain yang tersebar Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan dan Sulawesi. Emiten sawit yang berkode SIMP ini mengelola juga 82 ribu hektare perkebunan plasma kelapa sawit dan karet.
Saat ini total produksi Tandan Buah Segar (TBS) SIMP sebesar 4,5 juta ton per tahun dan memproduksi minyak goreng yang berbasis minyak kelapa sawit dengan merek andalannya yaitu BIMOLI dan SIMAS yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas di dalam negeri, bahkan sebagian produksinya juga di ekspor ke China, Filifina, Papua Nugini, Timor Leste dan Nigeria.
Perusahaan dengan modal awal Rp 3,5 triliun ini sangat ekspansif melakukan perluasan produksinya, Perusahaan ini sudah menginvestasikan dana sebesar Rp 638,9 miliar untuk peningkatan kapasitas produksi di Kabupaaten Rokan Hilir, Riau, sehingga produksi Tandan Buah Segar (TBS) ditingkatkan menjadi 607.395 ton, Crude Palm Oil (CPO) 133.627 ton, Palm Kernel (PK) 30.370 ton.
Di Kabupaten Deli Serdang, SIMP meningkatkan kapasitas produksi RBD Palm Oil menjadi 116.688 ton, RBD Palm Stearin 11.500 ton, Fatty Acid 10.910 ton, dan Crude Stearin 11.500 ton. Berdasarkan informasi yang diterima CDMI, peningkatan produksi ini menghabiskan investasi sebesar Rp 138,8 miliar. Sementara di Jakarta Utara, SIMP mengeluarkan dana sebesar Rp 148,5 miliar untuk peningkatan produksi RBD Palm Olein 215.200 ton, RBD Palm Stearin 97.200 ton.
Hingga 30 September 2011 berkat kinerja yang terus meningkat total asset yang dimiliki SIMP mencapai Rp. 24,6 triliun dibanding tahun 2008 lalu hanya sebesar Rp. 16,3 triliun, menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan kelapa sawit yang memiliki asset terbesar dibanding kompetitor lainnya dengan laba bersih sebesar Rp. 1,7 triliun.
Memasuki tahun 2012, SIMP kian optimis meningkatkan kinerjanya dengan program penanaman baru, pemeliharaan tanaman dan pembangunan fasilitas pengolahan sarana dan prasarana. Perusahaan berencana mengembangkan lahan sawit seluas 15 ribu – 20 ribu hektare di Sumatera Selatan dan penanaman tebu untuk industri gula seluas 18 ribu hektar dalam waktu dua tahun.
Demi mencapai target, SIMP menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 2,2 triliun yang juga akan digunakan untuk membeli empat kapal tongkang dan beberapa unit alat berat untuk pembukaan lahan baru. Dana sebesar itu berasal dari Penawaran Saham Perdana (IPO) yang diprediksi meraup dana sebesar Rp 5 triliun.