PT Petra Textima Mandiri menawarkan solusi menjaga kualitas dan mengurangi kehilangan minyak (oil losses) di pabrik kelapa sawit. Menggunakan Biomicrogel yang terbuat dari bahan nabati sehingga aman bagi kesehatan dan lingkungan.
Dalam proses pengolahan, perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan jumlah rendemen CPO dan PKO. Salah satu cara yang diterapkan untuk mendapatkan jumlah rendemen yang optimal adalah menekan terjadinya oil losses pada CPO dan kehilangan Kernel (Losses PKO) selama proses produksi.
Dalam proses produksi, mengoptimalkan hasil rendemen serta memperbaiki mutu produk perlu dilakukan dengan cara menekan kehilangan minyak yang sering terjadi di pabrik pengolahan minyak sawit.
“Dari kenyataan itu, kami menawarkan produk yang sangat applicable dari bahan organik yang dapat mengurangi oil losses yaitu Biomicrogel,” ujar Aang N.A, Direktur PT Petra Textima Mandiri (Textima), saat ditemui di Palmex 2019, Medan (Sumatera Utara).
Menurutnya, proses produksi minyak sawit akan terjadi oil losses karena bercampur dengan kondensat. Karenanya, perlu penanganan yang serius agar oil losses dapat berkurang.
“Kami, memiliki pengalaman yang cukup dalam penanganan kehilangan minyak pada industri minyak. Atas dasar pengalaman itu, menjadi modal untuk turut berkontribusi di Industri sawit di Indonesia,” ujar Aang.
Selanjutnya, Aang menambahkan Biomicrogel yang telah melalui proses pengujian dan uji laboratorium di beberapa perusahaan. Dari sisi ekonomi, produk ini sangat menguntungkan karena produk dapat digunakan untuk beberapa kali.
“Dari studi yang kami lakukan, menunjukkan rata-rata oil losses di industri sawit ada 3%. Ketika produk ini diaplikasikan maka akan berkurang hingga 0,5%. Dan, secara ekonomis investasi untuk Biomicrogel dengan oli yang berhasil diekstraksi atau direcovery masih di bawah 50% jadi sangat menguntungkan karena sangat ekonomis. Itu kalau dihitung sekali pemakaian, produk ini bisa digunakan kembali (ulang),” terangnya.
Biomicrogel juga memiliki keunggulan yaitu tidak mengubah karakteristik minyak, bisa diregenerasi karena bukan produk sekali pakai dan bisa digunakan lagi. Selain itu, lebih ramah lingkungan dan masih banyak nilai ekonomis lainnya saat produk diaplikasikan.
Lebih lanjut, Aang menjelaskan yang lebih menarik Biomicrogel proses reaksinya sangat cepat hanya kurang dari 30 – 60 detik lalu ekstraksi sudah terjadi. Tidak memerlukan energi saat proses. Sementara itu, proses konvensional harus disimpan melewati proses lama dipanaskan. Dengan produk ini tidak perlu dipanaskan.
Keunggulan lain Biomicrogel, tidak memerlukan investasi besar. Karena berbentuk cair sehingga investasi untuk equipment yang diperlukan sangat kecil hanya untuk sistem dosing. Hampir semua sistem dosing bisa digunakan tentunya yang dapat mengontrol volume.
“Investasi diperlukan untuk sistem dosing dan tangki untuk pelarutan. Di luar itu tidak ada biaya lain,” pungkas Aang.
Biomicrogel sangat mudah diaplikasikan di industri minyak sawit. Di industri sawit ada empat area yang dapat mengaplikasikan Biomicrogel untuk mengurangi oil losses. Di antaranya pada proses sterilisasi, pemurnian, sentrifugal dan pemurnian dari air limbah.
PT Petra Textima Mandiri (Textima) memiliki Biomicrogel model C Series yang diaplikasikan di sistem produksi dan P Series diaplikasikan pada pengolahan Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 96)