JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Bina Sawit Makmur berhasil menempati posisi kedua untuk pangsa pasar benih sawit di Indonesia. Kombinasi antara inovasi dan pelayanan menjadi kunci anak Usaha PT Sampoerna Agro Tbk ini untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna benih baik perusahaan dan petani.
“Dua tahun ini, benih sawit Bina Sawit Makmur menempati posisi kedua dalam pangsa pasar nasional. Enam varietas DxP Sriwijaya dan benih semi klon semakin dikenal dan dipercaya pelaku usaha sawit,” ujar Dwi Asmono, Direktur PT Sampoerna Agro Tbk.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, DxP Sriwijaya yang berhasil menduduki pangsa pasar di posisi kedua market share benih sawit sebesar 17%. Sedangkan posisi pertama adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebesar 28%.
Berdasarkan data perusahaan, penjualan DxP Sriwijaya pada semester pertama tahun ini sebesar Rp84 milyar, atau sekitar 3% dari total penjualan konsolidasian. Nilai Penjualan DxP Sriwijaya tahun ini semakin cemerlang dari tahun sebelumnya karena mengalami kenaikan 15% yoy jika dibandingkan 1H21.
Kenaikan pendapatan dari benih ini ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 17% yoy menjadi 10 juta butir kecambah.
Dwi Asmono menjelaskan bahwa bisnis benih ini sangat berkaitan erat dengan teknologi dan after sales service yang dipadukan untuk memenuhi kebutuhan customer. Sebagai contoh, bagi pekebun yang belum memahami agronomi akan dibantu oleh tim Bina Sawit Makmur melalui pola edukasi.
“Timnya Pak Zul (red-Zulhermana Sembiring) aktif berkunjung ke berbagai wilayah untuk mengedukasi dan mensosialisasikan keunggulan DxP Sriwijaya,” ujar Dwi.
Menurutnya, perusahaan sangat menjaga performa produk benih dan memastikan kualitas terjaga. Kenaikan volume penjualan ditopang menguatnya permintaan smallholder. Dari sisi itu kami melihat permohonan smallholder terhadap replanting. Tim komersial pro aktif memberikan pembelajaran kepada petani baik petani swadaya dan petani yang punya ikatan dengan perusahaan dalam bentuk plasma.
PT Binasawit Makmur memiliki 12 varietas benih yang terdiri dari 6 varietas benih sawit DxP Sriwijaya dan 6 varietas DxP Sriwijaya Semiklon. Mutu DxP Sriwijaya telah mengikuti SNI 8211:2015 mengenai benih kelapa sawit yang ditetapkan Badan Standardisasi Nasional.
Perusahaan menjaga mutu DxP Sriwijaya sesuai standar nasional dan internasional yang mengedepankan quality assurance.
Dijelaskan Dwi Asmono, saat ini permintaan DxP Sriwijaya 1 dan DxP Sriwijaya 5 sangat diminati pelaku usaha dengan karakteristik yang dimilikinya. Benih ini sangat adaptif di lahan marginal seperti lahan basah dan areal dengan kemiringan curam.
PT Bina Sawit Makmur juga bekerjasama dengan penangkar benih untuk mempermudah akses petani. Dwi mengatakan penangkar diseleksi ketat untuk menjaga kualitas benih.
“Kami memilih penangkar benih yang kredibel karena peran mereka sangat signifikan. Selain itu, media sosial juga dimanfaatkan untuk mempromosikan dan membuka akses permintaan benih kepada pembeli,” pungkas