JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko memastikan Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia akan mulai berjalan besok, Jumat (20/10/2023).
“Barusan saya ketemu Direktur PT Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (ICDX), besok Bursa CPO akan live,” ujar Didit kepada media di sela-sela acara Trade Expo Indonesia d ICE BSD, Tangerang pada Kamis (19/10/2023).
Didit mengungkapkan hampir seluruh persiapan untuk live Bursa CPO Indonesia sudah siap. Adapun hal-hal yang kurang, lanjut dia, hanya persoalan teknis seperti perihal bank dan peraturan tata tertib atau PTT. Bahkan ia meyakini kekurangannya yang ada hanya sedikit, di bawah 10 persen.
Namun, ia tak menampik volumenya belum banyak. Kendati demikian, Didit menekankan bursa CPO ini harus dimulai terlebih dahulu untuk mencapai target pada triwulan I, yakni menjadi referensi harga (price reference).
“Jadi yang penting ada dulu, nanti kalau ini sudah ini sudah mencapai volume yang baik dan kontinyu tiap hari, akan menjadi price reference,” ujar Didit.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan perdagangan pasar fisik minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Berjangka Indonesia pada Jumat, (13/10/2023) di Jakarta. Peluncuran Bursa CPO ini merupakan terobosan yang dilakukan Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dalam memperbaiki tata kelola perdagangan CPO di Bursa Berjangka. Selain itu, Bursa CPO Indonesia diharapkan dapat mendorong pembentukan harga acuan CPO.
Selain itu, peluncuran Bursa CPO merupakan bentuk komitmen Kementerian Perdagangan mendorong terbentuknya harga acuan CPO yang transparan, akuntabel, dan tepat waktu, baik untuk perusahaan besar, menengah, maupun kecil/petani kelapa sawit,” ujar Zulkifli.
Dia juga menjelaskan, Indonesia berkontribusi lebih dari 50 persen kebutuhan CPO dunia, namun belum memiliki harga acuan sendiri. Harga patokan ekspor CPO saat ini bersumber dari Rotterdam dan Malaysia.
“Melalui transaksi CPO di Bursa Berjangka di Indonesia, diharapkan terbentuk harga CPO yang dapat dijadikan acuan pelaku pasar CPO ke depan. Indonesia belum memiliki harga acuan CPO, padahal Indonesia merupakan negara produsen CPO terbesar di dunia,” tandasnya.