- Pengembangan Ekowisata
Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Program pemanfaatan kawasan berbasis konservasi diantaranya meliputi kegiatan: (1) Pembuatan jalur-jalur pengamatan bersifat pendidikan dan wisata. (2) Pembuatan pusat informasi. Pengembangan sarana dan prasarana tidak kalah pentingnya dalam menunjang kegiatan konservasi. Kegiatan pengembangan sarana dan prasarana adalah pembangunan pusat informasi (information center). Pembangunan pusat informasi bertujuan sebagai suatu tempat layanan data atau petunjuk singkat tentang kawasan konservasi (potensi) dan segala bentuk kegiatannya. (3) Pembuatan media publik (papan peringatan, rambu-rambu konservasi, booklet dan leaflet). Media interpretasi publik dapat berupa papan informasi yang berisiskan peta kawasan konservasi, papan himbauan/larangan, papan interpretasi suatu jenis flora atau fauna serta leaflet atau pun booklet. (4) Pemasangan papan nama pohon. Kegiatan penanaman pohon merupakan program pendidikan konservasi secara tidak langsung, karena dengan memberikan plang penanaman pada setiap pohon penting akan memberikan efek penyadar tahuan pada pengunjung yang bertemu pada pohon tersebut. Plang penamaan berisiskan informasi mengenai nama lokal jenis, nama ilmiah dan famili dari jenis tersebut. Informasi tambahan dapat dicantumkan mengenai kriteria perlindungan jenis tersebut.
- Pendidikan Konservasi di Perkebunan Kelapa Sawit
Peningkatan pendidikan konservasi dan penyadartahuan lingkungan harus dilakukan untuk mencapai perubahan perilaku masyarakat perkebunan terhadap konservasi. Penyadaran masyarakat (internal atau eksternal perkebunan) merupakan kunci pemahaman akan jasa lingkungan yang dapat disediakan hutan. Kesadaran ini akan membuat masyarakat menghentikan dan mengurangi pengerusakan habitat satwa liar seperti pembalakan liar dan sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati. Masyarakat harus dapat memahami manfaat keberadaan hutan dan spesies didalam kehidupan mereka dan membantu melakukan upaya untuk mengurangi hilangnya habitat yang lebih besar akibat pembalakan liar dan perusakan habitat. Namun, masyrakat juga harus dibantu memperoleh akses informasi sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya walau mengurangi ketergantungan pada sumberdaya hutan. Kegiatan program pendidikan konservasi diantaranya :
- Story telling
Story telling merupakan kegiatan semi formal yang dilakukan di kelas-kelas yang memberikan gambaran/pengetahuan umum mengenai keanekaragaman hayati yang ada di perkebunan kelapa sawit.
- Outbond
Outbond merupakan kegiatan lanjutan dari story telling yang memberikan pengetahuan mengetahui keanekaragaman hayati langsung di lapangan. Peserta dapat berinteraksi langsung dengan objek yang sedang dipelajarinya.
- Penanaman pohon
Kegiatan penanaman pohon merupakan program pendidikan konservasi secara tidak langsung, karena dengan memberikan plang penanaman pada setiap pohon penting akan memberikan efek penyadartahuan pada pengunjung yang bertemu dengan pohon tersebut.
- Pembuatan panduan lapang (field guide) flora fauna
Dengan adanya field guide pengunjung bisa mengenal spesies flora dan fauna yang terdapat diareal konservasi, sehingga pengunjung dengan mudah mengenali berbagai spesies flora dn fauna yang ada meskipun tanpa pemandu.
- Pengembangan Standart Operating Procedure (SOP)
SOP atau petunjuk teknis merupakan prangkat utama dalam menjlankan kegiatan konservasi dilapangan. Pembentukan petunjuk teknis ini untuk menciptakan kepastian aturan yang diekspresikan dalam bentuk komotmen yang melaksanakannya sehingga akan mewujudkan kinerja yang terstruktur, sistematis dan baku.
Sumber : Konservasi Keanekaragaman Hayati Dilansekap Perkebunan Kelapa Sawit, GAPKI 2015