Dampak dari perdagangan bebas mengakibatkan produk pertanian lokal sulit mendapatkan pangsa pasar di dalam negeri. Terbukti, sebagian besar buah dan sayuran impor mendominasi pasar ritel dan tradisional di kota-kota besar di Indonesia. Melalui kegiatan Agrinex Expo 2012, petani dan perusahaan dapat mempromosikan produk pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan supaya dapat bersaing dengan produk impor .
Agrinex Expo 2012 merupakan pameran agribisnis yang akan berlangsung mulai 30 Maret hingga 1 April 2012 di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC). Tahun ini, Agrinex mengambil tema “Agribusiness for All”. Rifda Ammarina, Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2012, mengatakan kegiatan ini ditujukan mendukung program pemerintah untuk membangun ketahanan pangan dan mewujudkan kesejahteraan petani. Tujuan lain, mendorong investasi di sektor pertanian termasuk pariwisata agro.
Rifda Ammarina menjelaskan Agrinex Expo tidak sebatas ajang transaksi perdagangan karena akan diisi pula oleh berbagai macam acara yang sifatnya pendidikan. Kegiatan tersebut antara lain talkshow, seminar, presentasi dan demo produk pertanian. Tujuannya supaya masyarakat yang hadir dapat lebih memahami, mengenal dan mencintai produk agribisnis dan industri olahan berbahan produk lokal.
Pameran Agrinex Expo 2012 merupakan penyelenggaraan di tahun keenam setelah diselenggarakan pertama kali pada 2005. Pada tahun lalu, pameran mengambil tema “Agrobusiness To Prosperity” yang menekankan pada pemahaman agribisnis dalam perspektif masyarakat. Sedangkan tahun ini, Agrinex Expo ingin membawa masyarakat supaya kenal dan mengapresiasi segala produk lokal.
Rifda mengungkapkan kegiatan ini berupaya menciptakan paradigma baru terkait industri dan olahan produksi lokal. Artinya, produk tersebut lebih sehat, bergizi, dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, memperkuat harga diri bangsa ditengah arus globalisasi yang semakin pesat.
Herry Suhardiyanto, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), memaparkan apresiasi masyarakat terhadap produk lokal justru mengalami penurunan yang signifikan. Kendati, budidaya produk pertanian sudah mengalami kemajuan signifikan. “Oleh karena itu, acara ini harus menjadi ajang heroik konsumsi produk-produk lokal,” ujar dia dalam jumpa pers Agrinex Expo tahun 2012.
Rifda Ammarina, Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2012, mengatakan empat kementerian telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan ini antara lain Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset Teknologi, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
Menurut Rifda, keikutsertaan kementerian tadi sangatlah penting karena terkait dengan tugas mereka dan tanggung jawab yang mereka jalankan. Sebagai contoh, Kementerian Pariwisata dapat mendorong pemangku kepentingan pariwisata seperti restoran untuk mengutamakan produk petani lokal.
Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk pertanian lokal sangatlah penting. Sebab, kesadaran inilah menjadi benteng menghadapi gempuran produk pertanian dari luar negeri. Sehingga, hasil pertanian dalam negeri dapat menguasai pasar domestik yang berimbas kepada peningkatan kesejahteraan petani. (Dro)