JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Di saat pasokan minyak fosil semakin menipis, kelapa sawit dapat menjadi harapan dunia untuk sumber bahan baku energi. Gamal Nasir, Dirjen Perkebunan RI, menyebutkan saat berbagai negara mulai mengkhawatirkan akan habisnya bahan bakar minyak, maka kelapa sawit yang berkembang ke arah sustainability menjadi tumpuan harapan dunia.
“Saya percaya, bahwa CPO akan menjadi bahan baku utama untuk bahan bakar nabati di masa mendatang, dan Indonesia akan menjadi produsen yang paling penting. Setidaknya tidak ada negara yang mampu mengejar produksinya,” terang Gamal.
Direktur Eksekutif PASPI Tungkot Sipayung, menjelaskan kelapa sawit adalah komoditas yang paling sustainable dan efisien, bahkan telah banyak membuat gerah pihak lain. Apalagi tidak semua negara memiliki kesempatan seperti Indonesia mengembangkan kelapa sawit secara besar-besaran.
Melihat hal ini maka diharapkan kedepan pemerintah bersama swasta melakukan lebih banyak upaya tidak saja meng-counter pemberitaan miring terhadap kelapa sawit namun juga meningkatkan posisi tawar.
“Jika ada negara yang menerapkan pembatasan terhadap kelapa sawit seperti yang terjadi di Prancis kita tidak akan terlalu ambil pusing karena kita memiliki industri dalam negeri yang siap menyerap CPO,” pungkas Tungkot.
Berdasarkan catatan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP)-Sawit bahwa penyerapan B20 dari bulan Januari – April 2016 telah mencapai 748 ribu kiloliter, angka ini akan terus meningkat dengan target akhir 2016 penyerapan bisa mencapai 2,7 juta kiloliter. (redaksi)