Sumber Pertumbuhan CPO Indonesia Makin Berkelanjutan
Dari sisi produksi (supply side) sumber pertumbuhan CPO dapat dihela oleh perluasan areal TM (factor-driven), perbaikan manajemen kebun termasuk pupuk (capital-driven) ayau pun yang dihela oleh inovasi termasuk perbaikan varietas benih (innovation-driven) (Sipayaung, 2011). Pertumbuhan CPO yang dihela oleh perluasan areal TM saja tidak berkelanjutan (unsustainable) karena sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan menciptakan konflik perebutan lahan antar sektor. Sumber pertumbuhan produksi CPO yang berkelanjutan adalah yang digerakan oleh capital-driven dan innovation driven, yang tercermin dalam peningkatan atau kontribusi produktivitas dalam total produksi CPO.
Dalam priode tahun 1990-2000, terjadi tambahan produksi CPO Indonesia sebesar 4,58 juta ton atau naik dari 2,4 juta ton tahun 1990 menjadi 7 juta ton tahun 2000. Peningkatan produksi CPO selama priode tersebut peningkatan areal TM menyumbang sekitar 79,5 persen dan sumbangan perbaikan produktivitas 20,5 persen.
Hal ini berarti dalam periode tahun 1990-2010, sumber pertumbuhan produksi CPO Indonesia masih dominan akibat peningkatan areal tanam menghasilkan (factor-driven) yang belum sustainable. Sumber pertumbuhan CPO yang berkualitas terjadi dalam priode tahun 2000-2010, produksi CPO Indonesia bertambah sebesar 14,9 juta atau meningkat dari 7 juta ton tahun 2000 menjadi 22 juta ton tahun 2010. Tambahan produksi CPO tersebut disebabkan oleh kontribusi peningkatan areal TM sebesar 37,7 persen, dan sumbangan kenaikan produktivitas mencapai 62,3 persen. Artinya, pada priode tahun 2000-2010, produksi CPO Indonesia telah dihela oleh produktivitas (capital/innovation-driven) yang berkelanjutan (sustainable).
Sumber: PASPI