JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sinarmas Agribusiness and Food mendapatkan benefit setelah penerapan program kemamputelusuran asal usul sawit (traceability to plantation. Salah satunya kemudahan untuk menembus pasa sawit di Uni Eropa dan Amerika Serikat.
“Pembeli memberikan apresiasi tinggi untuk program (traceability) ini. Saya amati penjualan ke Eropa dan Amerika Serikat naik terus. Produk yang dijual ke sana dalam bentuk semi refined,” kata Daniel A. Prakarsa, Commercial Sustainability Lead Sinar Mas Agribusiness and Food, dalam temu media, Selasa (17 Juli 2018).
Daniel menuturkan lima sampai enam tahun terakhir pembeli tidak hanya bertanya persoalan kualitas. Adapula pertanyaan terkait asal usul sawit, apakah berkaitan dengan kegiatan deforestasi atau tidak. Setelah berjalannya program traceability, perusahaan dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Perusahaan dapat menggunakan data traceability untuk menjawab pertanyaan dari berbagai pihak. Termasuk dengan pihak LSM dan pelaku industri lain.
Sampai akhir tahun 2017 kemarin telah mampu mencapai 100% TTP bagi seluruh 44 pabrik milik sendiri. Dengan demikian, 39% dari total rantai pasok perusahaan dapat ditelusuri.
Pencapaian ini berarti perusahaan bisa menjangkau lebih dari 70 pemasok yang membeli dari sekitar 11.000 petani swadaya yang mengelola sekitar 40.000 hektare perkebunan kelapa sawit.
“Setelah menyelesaikan TTP untuk pabrik milik kami sendiri di 2017, masih ada pekerjaan besar yang menanti untuk memetakan rantai pasok dari 427 pemasok independen lainnya, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai kemamputelusuran hingga ke perkebunan di 2020,” pungkas Daniel.
Dengan memanfaatkan pengalaman GAR dalam melibatkan para petani serta bekerjasama dengan jejaring para mitra untuk mendukung mendukung pemasok independen melaksanakan proses penelusuran dan proses verifikasi, dan memberikan dasar untuk memastikan kepatuhan dengan GSEP, seperti dengan Koltiva, Geotraceability dan Neste diharapkan target 100% kemamputelusuran hingga ke perkebunan di 2020 dapat tercapai.