JAKARTA, SAWITINDONESIA- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menyiapkan lahan yang menjadi asetnya untuk keperluan pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS).
Direktur Utama PTPN VII Kusumandaru N.S, mengatakan lahan PTPN VII yang akan dipakai berada di Sabahbalau sepanjang +2,9 kilometer. “Kami mengupayakan proses pembebasan lahan tersebut secepatnya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan,” ujar Kusumandaru seperti dilansir dalam situs PTPN VII.
Hal ini dikatakan Kusumandaru ketika menyambut kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di lokasi groundbreaking pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS) di Desa Sabahbalau, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan, pada akhir Mei kemarin. “Silahkan lahan PTPN VII dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tol,” kata Kusumandaru N.S.
Rini Soewandi mengatakan sudah dapat laporan bahwa ada masalah terkait pembebasan lahan untuk pembangunan JTTS ruas Bakauheni-Terbanggibesar. “Kita mendapat informasi bahwa pembebasan lahan ada masalah. Untuk itu perlu ada langkah cepat untuk mengondisikannya agar lancar,” ungkapnya.
Ditegaskan Menteri BUMN bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan JTTS ruas Bakauheni-Palembang selesai pada Juni 2018. “Ya target kita Tol Bakauheni tembus ke Palembang selesai pertengahan 2018,” katanya.
Dia mengharapkan tim persiapan pembebasan lahan yang dibentuk Pemprov Lampung bergerak cepat untuk menentukan penetapan lokasi (panlok). “Lahan di Sabahbalau ini sepanjang +2,9 kilometer milik PTPN VII ini pun belum ada panloknya. Kami minta segera dibuat dan dikirim ke Kemenpupera,” imbuhnya.
Menurutnya, panlok jalur tol tersebut nantinya akan diserahkan ke Kanwil BPN Provinsi Lampung, untuk mengukur ulang subjek dan objek lahan. “Lahan PTPN VII juga akan diukur, nanti BPN akan menghitung batang karet yang akan ditebang untuk mendapatkan ganti rugi,” terangnya.
Untuk masalah ganti rugi, lanjutnya, Pemerintah Pusat sudah memiliki tim independen penilai harga. Namun, dia belum bisa menyebutkan siapa saja yang berada di tim tersebut. “Sudah terbentuk, nanti setelah BPN mengukur ulang, baru tim ini turun,” tandasnya.
sumber foto: PTPN VII