Sebagai lanjutan dari kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis penggunaan Sistem Informasi Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (SIPP Karhutla) yang dilaksanakan di Palangkaraya (15/11/2021), juga dilakukan uji lapangan atau simulasi penginputan data dan informasi pelaksanaan patroli pencegahan karhutla, yang dilaksanakan di Desa Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya.
Hari berikutnya dilakukan uji lapangan di Desa Tarung Manuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas (16/11/2021) dan Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin, Kota Banjar Baru, Provinsi Kalimantan Selatan (17/11/2021). Lokasi ini merupakan wilayah-wilayah dengan kondisi blankspot (tidak tercover sinyal komunikasi). Uji lapangan ini bertujuan untuk menguji bagaimana aplikasi dapat menyimpan data/parameter di lapangan pada kondisi blankspot yang selama ini menjadi kendala bagi tim patroli di lapangan.
Pada aplikasi SIPP Karhutla sebelumnya, ketiadaan sinyal pada wilayah rawan karhutla menjadi kendala dalam penginputan data parameter di lapangan. Namun dengan perbaikan yang terus dilakukan oleh Tim Peneliti dari FMIPA IPB, sinyal tidak menjadi kendala dan data tetap dapat diinput dengan baik.
Dalam penjelasannya, Ketua Tim Peneliti FMIPA IPB Imas Sukaesih Sitanggang menyampaikan bahwa kendala sinyal ini dapat diatasi dengan cara login pada aplikasi SIPP Karhutla pada lokasi yang terdapat sinyal, jangan menyimpan data sebelum selesai menginput data, dan jangan menutup aplikasi pada kondisi tidak ada sinyal.
“Hal ini lah yang menjadi point penting dalam pelaksanaan uji lapangan ini sehingga sinyal lemah atau tidak ada sinyal tidak lagi menjadi kendala dalam menginput parameter untuk laporan pelaksanaan patroli pencegahan karhutla,” tambah Imas Sukaesih.
Untuk mempermudah penginputan parameter-parameter dalam SIPP Karhutla, Tim Peneliti FMIPA IPB juga sudah menyusun Modul Pengukuran Parameter SIPP Karhutla sebagi panduan Tim Patroli dalam menginput parameter tersebut yang nanti akan menjadi panduan dalam mengukur dan menginput data/parameter patroli pencegahan karhutla di lapangan.
Koordinator Kegiatan ITTO, Irfan Malik Setiabudi menyampaikan bahwa proses pengembangan sistem SIPP Karhutla atau SMART Patrol Information System ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, dan telah ditindaklanjuti dengan beberapa kali pembahasan dan evaluasi untuk penyempurnaan sistem lebih lanjut, termasuk uji coba sistem di beberapa provinsi sasaran.
“Dalam proses evaluasi pengembangannya, telah diinventarisir beberapa kendala dan permasalahan dalam penggunaannya, salah satunya berkaitan dengan kondisi lemah/tidak ada sinyal. Uji coba secara langsung di lapangan oleh para pengguna (user) sistem yaitu Tim Patroli (Manggala Agni), nantinya sebagai input umpan balik untuk penyempurnaan sistem secara keseluruhan”, imbuh Irfan.
Usai uji lapangan, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kalimantan Johny Santoso menegaskan bahwa aplikasi ini sudah semakin baik dan dapat digunakan pada kondisi tidak ada sinyal internet sehingga diharapkan aplikasi ini dapat digunakan oleh Manggala Agni atau tim patroli yang melaksanakan patroli pencegahan karhutla.
“Harapan kami tentunya semakin banyak data dan informasi yang diperoleh dari SIPP Karhutla, dan semoga aplikasi ini semakin baik dan bermanfaat bagi para pihak,” pungkas Johny.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id