JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Presiden RI Joko Widodo meminta industri sawit untuk bersiap menghentikan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Pelaku industri diminta untuk mengolah kelapa sawit menjadi produk turunan bernilai tambah tinggi.
“Di satu titik nanti, kita akan setop namanya ekspor CPO. Ini harus diolah menjadi kosmetik, mentega, harus jadi biodiesel, dan (produk) turunan lainnya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengarahannya kepada peserta Program PPRA LXII dan PPSA XXIII 2021 Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13 Oktober 2021).
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia harus berani untuk menghentikan ekspor bahan mentah. Walaupun terdapat potensi gugatan hingga ke Organisasi Perdagangan Internasional (WTO). Atas dasar itulah, Indonesia harus bersiap menghadapi segala hambatan dalam proses hilirisasi sumber daya alam.
“Ketika ada gugatan, siapkan lawyer kelas internasional. Inilah yang dalam proses semuanya kita siapkan. Tidak boleh kalah. Semuanya kita integrasikan apa yang kita cita-citakan,” ujar Presiden Jokowi.
Merujuk data Kemenperin RI, perbandingan ekspor hilir dan hulu telah mencapai 88%:12% pada 2020 . Ekspor bahan baku CPO/CPKO berkurang karena diproses dan diekspor sebagai produk hilir, termasuk bahan baku Biodiesel Program B30.
Sementara itu, jenis ragam produk hilir yang dihasilkan industri dalam negeri, dari yang semula 126 produk pada tahun 2014, meningkat menjadi 170 produk pada tahun 2020, yang didominasi oleh produk bahan pangan dan bahan kimia dari sumber terbarukan.