PT LiuGong Machinery Indonesia (LMI) melakukan uji Excavator LiuGong 915E-FM dilahanHutanTanaman Industri (HTI) yang berada di Riau. Unit ini sangat tangguh dan handal untuk diaplikasikan di berbagai area.
Penetrasi pasar alat berat di Indonesia terus dilakukan oleh PT LiuGong Machinery Indonesia. Kali ini, perluasan pasar dilakukan di sektor forestry (Hutan Tanaman Industri) dan perkebunan sawit di wilayah Pekanbaru,Provinsi Riau. Seperti diketahui kedua sektor tersebut merupakan industri yang berkembang di wilayah Sumatera.
Tercatat, di ada dua perusahan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan puluhan perusahaan perkebunan sawit di Pekanbaru yang menggunakan alat berat untuk mendukung operasionalnya, terutama alat berat jenis Excavator.
Potensi bisnis tersebut menjadi daya tarik bagi produsen alat berat asal China yang sudah banyak digunakan di beberapa negara untuk mengembangkan pasar di Indonesia. Upaya dan strategi marketing juga terus dilakukan mulai dari mengenalkan produk hingga tes durability dan performance alat berat oleh produsen (principal).
Upaya ini mendapat respon baik dari distributor atau dealer untuk melakukan uji durability dan performance Excavator LiuGong tipe 915E-FM di sektor forestry. Uji durability dan performance unit 915E-FM di Pekanbaru ini juga melibatkan salah satu distributor LiuGong yang beroperasi di Pekanbaru yang sudah memasarkannya sejak 2012.
“Kami melihat demand (potensi pasar) Excavator kapasitas 15 ton di wilayah Riau sangat besar. Jadi, uji Excavator LiuGong 915E-FM penting dilakukan untuk menunjukkan performace unit di sektor forestry. Karena sebelumnya Excavator LiuGong 915E (kapasitas 15 ton) hanya diaplikasikan di sektor konstruksi,” Jelas Emir Ferazta, Senior Product Manager, PT LiuGong Machinery Indonesia (LMI).
“Jadi untuk masuk kesektor forestry perlu pembuktian alat berat di lokasi. Pertama, supaya bisa di terima user (konsumen) alat berat ini (Excavator 915E-FM) cocok diaplikasikan di Forestry. Dan ada value lebih yang didapat dari pengaplikasian alat berat tersebut. Saat ini dan kedepan sektor Forestry terus tumbuh dan berkembang. Harapan kami ini dapat menjadi market baru dari bisnis yang ada di Pekanbaru dan sekitarnya,” tambah Emir.
Sebagai informasi, uji durability dan performance Excavator LiuGong 915E-FM dilakukan area HTI dan diaplikasikan untuk pengerjaan Bunching, Retraction dan Spreading yang dijadwalkan dilakukan selama 3 bulan.
Bunching : membersihkan ranting dan daun pada pohon yang sudah di tebang, berikut mengumpulkan beberapa pohon untuk nantinya di potong sesuai dengan kebutuhan (pangkal pohon di sejajarkan supaya mudah untuk pengukuran dan penyamaan panjang pohon pada saat di potong). Retraction/Skidding : mengambil batang pohon yang sudah dipotong dan menaruhnya di sampan darat sampai penuh dan selanjutnya ditarik sampai ketempat pengumpulan batang pohon. Spreading : Membersihkan lahan dari kayu atau ranting yang sudah tidak dipakai menjadi satu tumpukan yang teratur dan selanjutnya lahan tersebutakan dipersiapkan untuk proses penanaman selanjutnya.
Dari hasil pengamatan di lapangan, excavator LiuGong 915E-FM memiliki performance unit yang tidak kalah dengan brand lain sekelasnya yang sudah lebih dulu beroperasi atau diaplikasikan. Dari sisi konsumsi lebih irit (10,6 liter/jam), mesin bertenaga selama pekerjaan dan tidak mengalami overheat (rata-rata 13-15 jam/hari).
Kinerja dan performance unit juga disampaikan operator lapangan, Juwadi (30) yang sudah berpengamalan menjadi operator excavator. “Selama mengoperasikan LiuGong 915E-FM, mesin sangat bertenaga untuk mengerjakan tiga pekerjaan Bunching, Retraction dan Spreading. Terlebih, sangat mengerjakan Rectraction dengan medan yang cukup terjal mesin tetap bertenaga tanpa ada kendala,” ujarnya saat ditemui di lapangan.
(selengkapnya Dapat di Baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 117)