JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Akademi Komunitas Perkebuan Yogyakarta (AKPY-Stiper) di tengah masa pandemi Covid-19 menyelenggarakan acara wisuda Angkatan ke-2 Ahli Pratama Kelapa Sawit, Program Beasiswa Diploma I BPDPKS secara online, pada Senin (2 November 2020). Acara wisuda diikuti oleh pihak Yayasan, asosiasi, perusahaan, Pemerintah Daerah (Pemda) dan wali mahasiswa serta undangan lainnya.
Pada gelaran wisuda tahun akademik 2019/2020, Sebanyak 298 mahasiswa Diploma 1 (D1) dengan rincian 238 laki-laki, dan 60 perempuan yang berasal dari 21 Provinsi telah menyelesaikan proses belajar, dinyatakan lulus. Para wisudawan dan wisudawati selain mendapat gelar Ahli Pratama Kelapa Sawit juga memilik sertifikat Kompetensi Mandor. Dan, yang lebih menarik 150 lulusan dari 298 lulusan, sudah diterima di perusahaan swasta perkebunan kelapa sawit, selebihnya mengelola kebun sendiri dan melanjutkan studi ke jenjang Sarjana (S1).
Direktur AKPY-Stiper, Sri Gunawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan Pendidikan Diploma 1 Kelapa Sawit, program Beasiswa BPDPKS. Terutama, kepada BPDPKS yang telah memberikan kepercayaan kepada AKPY-Stiper untuk menyelenggarakan pendidikan D1 Kelapa Sawit sampai batch ke-2. Kemudian, kepada Mitra strategis seperti Asosiasi, Perusahaan, Pemerintah Daerah atas kerjasamanya mulai dari Sosialisasi, Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB), Praktek Kerja Lapangan (PKL), Magang dan penyaluran lulusan,” ujarnya, saat memberikan sambutan.
Selanjutnya, ia berharap mahasiswa yang sudah lulus, bisa berkarir di industri perkebunan Kelapa Sawit, baik perusahaan swasta, negara (PTPN) dan perkebunan rakyat. Mengelola kebunnya sendiri, dapat mendampingi pekebun rakyat khususnya dalam menjalankan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) serta mengurus Koperasi Petani kelapa sawit di wilayahnya masing-masing.
Ucapan selamat untuk Wisudawan dan wisudawati juga diutarakan Sri Hartadi Ketua Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY). “Selamat kepada Wisudawan dan wisudawati yang telah mendapat gelar Ahli Pratama yang dibekali sertifikat kompetensi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sri Hartadi berpesan setelah wisuda bukan berarti pendidikan berakhir. Melainkan masih banyak tantangan yang akan dihadapi di dunia kerja. “Untuk itu, masih perlu menambah ilmu dengan berbagai cara salah satunya dengan berjejaring dengan sesama alumni dan para praktisi di almamaternya,” pesannya.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Layanan Dikti wilayah V Yogyakarta, Bhimo Widyo Andoko memberikan sambutan positif dengan hadirnya AKPY-Stiper yang menggelar program Beasiswa Pendidikan Diploma I (DI) Kelapa Sawit BPDPKS. Pihaknya mengapreasiasi hadirnya AKPY-Stiper yang menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas SDM dalam usia angkatan kerja. Dan, memperluas akses penyelenggaraan pendidikan tinggi juga menambah angka lulusan vokasi yang profesional di bidangnya.
“Dengan keunggulan dua keahlian dalam rangka mengembangkan sumber daya di daerah masing-masing di kelapa sawit dan tebu bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Bhimo.
Edi Wibowo, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS mengatakan pihaknya memberikan beasiswa sebagai upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, profesional, mandiri dan berdaya saing tinggi, dan memiliki kemampuan teknis serta menejerial dan menumbuhkan kewirausahaan yang mumpuni berbasis sawit.
“SDM di bidang sawit memiliki peluang yang cukup besar. Dalam menghadapi peluang dan tantangan tersebut harus bisa memaksimalkan ilmu dan teknologi untuk pengembangan industri sawit dari hulu hingga hilirnya,” kata Edi.