JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Indonesia akan memiliki pabrik katalis pertama yang siap beroperasi pada 2021. Pabrik katalis ini akan disebut sebagai pabrik Katalis Merah Putih melalui PT. Katalis Sinergi Indonesia yang merupakan kolaborasi bersama antara PT Pertamina, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB.
“Katalis merupakan suatu bagian yang penting untuk mempercepat reaksi proses pembentukan produk akhir. Hampir seluruh industri proses, baik industri kimia, petrokimia, olekimia, termasuk di dalamnya teknologi energi terbarukan berbasis biomassa dan nabati memerlukan katalis,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin pada hari ini, Rabu (29/7) saat menyaksikan penandatanganan kesepakatan pendirian perusahaan patungan atau Joint Venture Company (JVC) pabrik katalis nasional pertama di Indonesia.
Penandatanganan JVC pabrik katalis merah putih dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Plt. Direktur Utama PT Pupuk Kujang Rita Widayati, dan Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan.
Pabrik katalis Merah Putih akan dibangun di Kawasan Industri Cikampek mulai September 2020. Kapasitas pabrik ini sebesar 800 ton/tahun
Arifin menjelaskan pabrik ini menjadi langkah awal bagi kemandirian dalam bidang teknologi proses. Hal ini sejalan dengan kebutuhan katalis nasional selama tiga tahun terakhir yang mengalami peningkatan cukup signifikan. “Tahun 2017 sebesar USD500 juta, sementara pada tahun 2020 tumbuh kurang dari 6% per tahun menjadi USD595,5 juta,” urainya.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, penandatangan kerja sama Pertamina selaku BUMN dengan ITB merupakan peletakan pondasi agar perekonomian nasional ke depan lebih stabil. “Dengan pengembangan bioenergi, kita bisa mengurangi ketergantungan kepada impor BBM,” imbuhnya.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat, sehingga ketahanan energi adalah suatu keharusan. Maka, sangat tepat bagi Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan untuk mulai melakukan transisi ke arah new and renewable energy.
Pemerintah pun mengapresiasi ITB yang telah melakukan inisiasi atas penelitian di bidang pengembangan katalis untuk industri kilang minyak dan industri petrokimia serta pengembangan proses energi terbarukan sejak 1982. “Kami sangat apresiasi langkah ITB yang telah membangun industri katalis untuk pendidikan, meliputi pabrik katalis berkapasitas 1-5 Kg/batch,” kata Arifin.
Pabrik ini akan mulai dibangun pada akhir tahun 2020 dan diharapkan akan mulai beroperasi pada tahun 2021.
Sebagai informasi, pembangunan katalis merah putih merupakan salah satu dari empat proyek pembangunan bahan bakar hijau yang diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2020, antara lain Green Diesel Bio Revamping RU IV Cilacap, Refinery Unit III Plaju Green Refinery, Hidrogenasi CPO PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Katalis Merah Putih PT. Pupuk Kujang Cikampek.