Beberapa tahun kemudian saya diundang lagi menghadiri acara pertemuan. Saat itu Ir. Anwar Datuk menjabat Ketua Cabang Sumatera Utara yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala Cabang Waskita Karya, perusahaan kontruksi yang masih termasuk dalam lingkungan PU. Acara dilangsungkan di kediaman Imral Nasution, Ketua Kadin Sumatera Utara. Hadir juga waktu itu Alamria Abas dan Meneth Ginting yang belakangan menjadi Dekan Fakultas Pertanian USU dan menjadi Bupati Kabupaten Karo. Bahkan saya lihat hadir juga Drs. Baharudin Darus yang belakangan bertugas di Departemen Keuangan.
Rupanya pertemuan itu tidak khusus acara PII saja, tetapi juga acara membahas pembangunan desa pantai Sicanggang di Kabupaten Langkat. Di desa nelayan itu menurut rencana akan dikerjakan proyek percontohan untuk meningkatkan kesejahteraan wargannya dengan bantuan berbagai pihak. Rupanya untuk keperluan itu turut pula hadir pihak asing, yaitu beberpa pekerja sosial dari Amerika Serikat yang bernaung dibawah sebuah organisasi budaya, ICA (Internasional Cultural Agency). Sepintas nama organisasi ini mengingatkan orang kepada CIA, organisasi agen rahasia Amerika Serikat, tetapi ternyata tidak ada hubungannya sama sekali.
Saya melihat Baharuddin Darus dan Meneth Ginting banyak berperan dalam proyek itu. Tetapi keduanya menggambarkan dana yang sangat terbatas. Dalam diskusi, saya diminta pendapat. Saya hanya bisa menyarankan agar berbagai pihak yang berpotensi membantu dilibatkan. Ternyata semua menyambut baik, termasuk Kadin Sumatera Utara yang diwakili Imral Nasution. Pihak warga asing dari ICA itu juga setuju. Menindaklanjuti pembahasan dalam pertemuan diadakan lokakarya di Bina Graha Pemda Sumatera Utara. Waktu itu saya dan Dr. Polin Pospos bertugas sebagai penerjemah penjelasan tenaga ahli asing.
Sumber : Derom Bangun