Dari produksi CPO Indonesia tersebut diproyeksikan produksi CPO asal perkebunan rakyat akan meningkat dari 9,3 juta tahun 2013 menjadi 18,2 juta tahun 2020 dan 91 juta tahun 2050. Produksi CPO asal perkebunan negara akan meningkat dari 3 juta tahun 2013 menjadi 4,1 juta tahun 2020 dan 7,6 juta tahun 2050. Produksi CPO asal perkebunan swasta akan meningkat dari 15,2 juta tahun 2013 menjadi21,6 juta tahun 2020 dan 65 juta tahun 2050. Hal ini berarti pangsa CPO asal perkebunan rakyat dalam total produksi CPO nasional meningkat dari 33 persen tahun 2013 menjadi 41 persen tahun 2020 dan menjadi 55 persen tahun 2050.
Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Sawit Nasional
Peningkatan produksi CPO maupun hilirisasi menciptakan kesempatan kerja baru. Teknologi pada industri minyak sawit yang umumnya lebih padat karya (labor intensive), berarti setiap peningkatan produksi pada industri minyak sawit akan menggunakan banyak tenaga kerja.
Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Sawit Nasional 2013-2050
Tahun | Perkebunan Sawit | Supplier | Industri Hilir | Total |
2013 | 5.005.412 | 500.541 | 96.864 | 5.062.818 |
2014 | 5.105.446 | 510.545 | 101.236 | 5.717.227 |
2015 | 5.360.718 | 536.072 | 110.629 | 6.007.420 |
2016 | 5.628.754 | 562.875 | 130.589 | 6.322.218 |
2017 | 5.910.192 | 591.019 | 133.547 | 6.634.758 |
2018 | 6.205.702 | 620.570 | 136.538 | 6.962.809 |
2019 | 6.404.409 | 640.441 | 139.578 | 7.184.428 |
2020 | 6.652.516 | 665.252 | 142.653 | 7.460.420 |
2025 | 7.893.047 | 789.305 | 219.520 | 8.901.872 |
2030 | 9.133.579 | 913.358 | 262.350 | 10.309.286 |
2035 | 10.374.111 | 1.037.411 | 288.660 | 11.700.181 |
2040 | 11.614.642 | 1.161.464 | 314.970 | 13.091.076 |
2045 | 12.855.174 | 1.285.517 | 341.280 | 14.481.971 |
2050 | 14.095.705 | 1.409.571 | 367.590 | 15.872.866 |
Penyebaran tenaga kerja pada industri minyak sawit nasional diproyeksikan meningkat dari 5,6 juta tahun 2013 menjadi 7,5 juta tahun 2020, dan menjadi 15,8 juta tahun 2050. Hal ini belum memperhitungkan jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor jasa industri minyak sawit seperti di pelabuhan CPO, di perdagangan produk-produk hilir baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun tujuan pasar internasional.
Sumber : GAPKI