JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Memasak makanan bukan sekadar matang. Ada unsur enak, lezat, gurih, itu tentu wajib. Jangan lupa juga perkara sehat, juga faktor keselamatan dalam kegiatan masak-memasak.
Lalu, apa sih yang harus kita perhatikan saat memasak makanan dengan menggunakan minyak goreng?
Nah, untuk ilmu yang satu ini, saya ngobrol langsung Chef Degan untuk dibagikan kepada rekan-rekan. Pemilik nama lengkap Degan Septoadji merupakan juri acara Master Chef.
Chef Degan giat mengkampanyekan kekayaan kuliner Indonesia. Pria kelahiran Jakarta ini memperdalam ilmu kuliner di Berufsbildende Schule Technik 2, Ludwigshafen, Jerman.
Pengetahuannya sering dibagikan ke siapa saja, termasuk BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) saat menggelar donasi makanan untuk tim dokter yang menangani pandemi Covid 19.
Pemilik usaha katering “Nasi Bagoes” ini berbagi tips saat Menggoreng masakan supaya tetap rendah dan sehat. Berikut tips dari Chef Degan:
1. Semua bahan yang akan digoreng harus sudah disiapkan. Tanpa terkecuali, baik bahan pokok maupun pelengkapnya. Istilah kulinernya: “mise en place” (france). Jangan sampai, kegiatan persiapan tersebut dilakukan sambil memanaskan minyak goreng. Salah-salah, suhu minyak goreng tanpa kita sadari menjadi kelewat panas karena kita sibuk motong-motong, ngaduk tepung, atau cari garam misalnya. Inget, mise en place. Tempatkan dan siapkan semua bahan.
2. Pastikan wajan atau penggorengan yang akan digunakan sudah benar-benar kering. Butiran air kadang tidak terlihat dan baru ketahuan setelah minyak goreng dipanaskan. Kandungan air tersebut bisa meletup-letup, lompat macam doplet yang lagi ngetren sekarang ini. Bahayanya, kulit tangan atau mungkin wajah kita terkena cipratan. Panas. Sakitnya tuh di sini. Inget ya, keringkan. Cukup menggunakan lap, gak usah lebay mengeringkan pake hair dryer.
3. Suhu atau temperatur minyak goreng. Ketentuannya: jangan terlalu panas, jangan juga kurang panas. Ini bisa dilihat kasat mata dan dipastikan melalui pengetesan. Ambil sedikit bahan, “cemplungin.
Kalau kurang panas, bahan sample tersebut akan tenggelam. Perlu lebih lama dipanaskan. Sebaliknya, kalau bahan langsung tergoreng dan cepat gosong, itu pertanda kelewat panas. Perlu didinginkan, atau bahkan dimatikan. Dua-dua suhu yang tidak recommended itu sama jeleknya. Bila terlalu panas, hanya permukaan bahannya saja yang matang, sementara bagian dalamnya mungkin mentah. Bila minyak goreng kurang panas juga tak bagus, karena “minyak goreng dingin” itu akan melesak masuk ke dalam bahan yang kita goreng. Alhasil, gorengan akan lebih berminyak.
Nah,… itu ilmu yang saya kulik dari Mas Degan Septoadji Suprijadi. Semoga bermanfaat. Selamat menggoreng. (Artikel dan wawancara oleh Mochamad Husni)