Pemilihan jenis cover penutup perlu dilakukan supaya mendapatkan hasil optimal dalam proses pengomposan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Pertimbangannya, iklim tropis di Indonesia merupakan faktor pengganggu sehingga penting untuk menjaga suhu dan kelembaban ketika pengomposan berlangsung.
PT Hilon Felt merupakan salah satu perusahaan penghasil produk cover compos UV sebagai pelindung proses pengomposan. Muhammad Akbar Suudi, Marketing PT Hilon Felt, menuturkan proses pengomposan tandan kosong kelapa sawit butuh suhu dan kelembaban tertentu dengan kadar air sekitar 60%-70% agar proses pengomposan berlangsung optimum.
Cover Compos UV sangatlah diperlukan untuk menghadapi cuaca kering dan basah. Di musim hujan, pelaku usaha perkebunan direpotkan pula dengan kondisi basah tumpukan kompos tandan kosong kelapa sawit. Apabila basah yang terjadi peningkatan kelembaban dan suhu pengomposan akan turun secara drastis. Dalam kondisi yang sangat basah proses pengomposan berjalan anaerob sehingga prosesnya berjalan lebih lambat dan timbul bau menyengat.
Sementara di cuaca kering, suhu kompos dapat naik hingga mencapai 70°C. Ketika terjadi suhu sebesar ini, kadar air dapat menguap karena terjadi pemanasan.“Produk Cover Compos UV berperan mencegah penguapan air dan mengurangi kelembaban,” kata dia
Keunggulan Cover Compos UV, lanjut Muhammad Akbar, terdapat pori-pori yang membantu proses sirkulasi udara dari dalam dan keluar tumpukan kompos. Dengan demikian proses pengomposan berjalan lebih optimal, lebih cepat, dan kualitas kompos terjaga.
Produk Cover Compost UV berkualitas tinggi yang terbuat dari bahan polyester fiber material polimer yang sangat tahan terhadap sinar ultraviolet matahari (UV) dan tahan panas dengan suhu mencapai 265 °C. Muhammad Akbar menjelaskan produknya mempunyai ketebalan 3 mm dengan dua permukaan yang berbeda. Fungsinya, meredam air hujan dan menjaga sirkulasi udara pada saat proses dekomposisi tandan kosong kelapa sawit.
Dia menambahkan dibandingkan produk sejenis atau terpal, produk Cover Compos UV lebih tahan terhadap sinar UV dan panas karena berbahan dasar polyester polimer yang mempunyai melting point hingga 265 °C .
Ketebalan cover penutup yang mencapai 3 mm membuat produk ini tahan sobek sehingga tidak mudah rusak karena materialnya terbuat dari jaringan serat-serat fiber yang kokoh. “Ketika diaplikasikan di lapangan, Cover Compos UV ini tak mudah sobek,” ujar Akbar Suudi.
Dengan berbagai macam keunggulannya, banyak sekali perusahaan perkebunan kelapa sawit telah menjadi pengguna antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Bumi Maju Sawit, PTPN IV Pulo Raja, PTPN IV dolok Sinumbah, PTPN V Asahan, Asam Jawa Grup, dan PT Putra Masarindo.
Dibandingkan dengan penggunaan terpal plastik, penggunaan Cover Compos UV ini lebih murah dan menghemat biaya. Sebagai gambaran, satu lembar penutup kompos (cover) berukuran 5m x 50m = 250m2, baik untuk terpal atau Cover Compos UV sama. Pemakaian terpal plastik (ukuran A8, yang paling tebal) hanya 3 kali pakai, atau sampai enam bulan saja sudah harus ganti. Pemakaian Cover Compos UV dapat digunakan 12 kali pakai atau lebih dari satu tahun.
Dari segi harga, terpal plastik ukuran A8 sekitar Rp 15.000 per m2 (sudah termasuk ongkos pengiriman ke kebun), sedangkan Cover Compos UV seharga Rp 20.000 per m2. Biaya pengiriman bervariasi yang tergantung dari jarak ke lokasi pengiriman dan sulitnya medan yang ditempuh. Satu Cover Compos UV dapat menutupi 50 ton tandan kosong sehingga menghasilkan 30 ton kompos muda.
Ini berarti, produk Cover Compos UV lebih banyak memberikan keuntungan dari aspek ekonomis karena pupuk kompos yang dihasilkan perusahaan berkualitas tinggi dan hemat biaya. Kalau begitu, jangan ragu lagi untuk menggunakan Cover Compos UV produksi PT Hilon Felt. (am)