YKL Group membantu pelaku industri sawit untuk menghasilkan produk Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Meal (PKM) yang berkualitas dan bernilai jual. Beragam keunggulan ditawarkan perusahaan asal Malaysia ini.
Industri kelapa sawit memiliki produk andalanya itu produk minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Kedua produk ini adalah hasil akhir pengolahan dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Namun, kali ini yang akan dibahas lebih fokus pada pengolahan lanjutan Palm Kernel (PK) menjadi produk turunan yaitu Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Meal (PKM) yang diolah melalui Kernel Crushing Plant (KCP). Pada proses ini memerlukan ketersediaan dan kontinyuitas supply kernel (inti kelapa sawit) karena kernel merupakan raw material KCP.
Tidak kalah penting adalah instalasi APAR (alat pemadam api ringan) yang standar dan lengkap. Mengingat operasional pada unit KCP rentan terhadap kebakaran terutama di Gudang PKM (Bungkil).
Kernel Crushing Plant (KCP) yang beroperasional menghasilkan palm kernel oil serta palm kernel meal. Pada proses press kernel crushing umumnya menggunakan dua tahap yaitu first press dan second press. Yang membedakan first press dan second press yaitu pressing worm dan collar serta putaran as mesin.
Meski KCP sudah banyak mengaplikasikan beragam teknologi agar operasional berjalan optimal. Namun, perusahaan dari Malaysia yakni YKL Group menawarkan satu inovasi Modern KCP yang dapat mendukung operasional dengan efektif dan efisien. Tentu, pelaku usaha (industri KCP) menginginkan adanya operasional yang efektif, efisien dan hasilnya dapat optimal.
Head of Marketing YKL Group Malaysia, Michael Wong menjelaskan pihaknya mengembangkan konsep baru di industri KCP. ”Sejak 4 tahun lalu, kami sering berkunjung ke konsumen. Melihat ada kesulitan dalam mencari pekerja dan di industri ini memerlukan tenaga kerja yang kuat dan beresiko dalam bekerja, sehingga memerlukan tenaga kerja yang lebih safety,” ujarnya saat ditemui di Medan, akhir Oktober lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari hasil kunjungan ke industri KCP, tidak sedikit merasa keberatan dalam menjalankan pekerjaannya terutama di bagian perawatan (pabrik). Bekerja di industri KCP memerlukan tenaga kerja yang kuat. Untuk itu perlu ada inovasi agar pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan aman.
“Maka kami sebagai manufacture system, diminta untuk mengembangkan sistem (berinovasi) agar dapat membantu dalam manufaktur dengan sistem KCP. Maka, kami dengan tim engineering mulai melakukan analisa dan mengkaji dengan sistem KCP, sudah tiga tahun ini sangat maju diluar yang dibayangkan. Jadi dengan adanya input dari konsumen. Hingga tahun lalu, perusahaan telah melakukan Riset & Pengembangan sehingga dapat meluncurkan sistem bernama Modern KCP,” lanjut Michael.
Sistem manufaktur yang dikembangkan YKL Group kali pertama diaplikasikan di industri KCP di Balikpapan – Kalimantan Timur. Bahkan, pertama di Indonesia dengan kapasitas produksi 1.200 metrik ton/hari. Harapannya, dengan sistem manufaktur yang dikembangkan YKL Group, industri KCP di Indonesia bisa lebih maju dan berkembang.
Michael menjelaskan bahwa penyedia sistem industri Kernel Crushing Plant memang sudah ada perusahaan lain. Namun, sistem manufaktur yang kami kembangkan lebih maju dan inovatif dibanding produk yang sama di industri KCP.
“Terutama dari sisi memahami keperluan atau kebutuhan konsumen. Kami sudah memberikan (produk) yang sudah diaplikasikan. Keunggulan kami, pertama yaitu memberikan sistem yang komplit, dari awal kami sudah memberikan kontrol kotoran dengan alat untuk mengurangi kotoran. Kedua kami membersihkan besi dari suplai inti (kernel) sehingga tidak merusak mesin,” ucapnya dalam perbincangan dengan tim Majalah Sawit Indonesia.
Dengan sistem proses Modern KCP, YKL Group mengembangkan sistem manufaktur menjadi tiga tahap yaitu pada tahap stage I, Pre-Pressing Station yaitu melalui sistem penyaringan awal, sistem pra-perawatan kernel (pengering kernel). Dan, penimbangan inti sawit dengan pengumpulan & analisis data. Sistem penyaringan awal dengan rotary strainer (top) atau saringan putar tujuannya untuk menghapus bahan asing non-logam (> 22mm). Dan, YXJ Series Duo Magnetic Drum, untuk memberikan perlindungan maksimal bagi mesin terhadap kotoran logam.
Selanjutnya, sistem pra-perawatan kernel (pengering kernel). Inti sawit akan dikeringkan dengan aliran udara panas yang konsisten untuk mencapai kelembapan ideal untuk ekstraksi maksimum.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 133)