JAKARTA,SAWIT INDONESIA – Sime Darby Plantation Berhad (SDP) melalui anak usahanya Minamas Plantation memperkenalkan sistem keterlacakan sawit yaitu Crosscheck. Sistem berbasis web ini dapat membantu semua pihak untuknmelacak sumber pasokan minyak sawit SDP hingga ke pabrik minyak kelapa sawit (PMKS).
Sistem ini diperkenalkan dalam dialog yang yang bertemakan Sustainability Dialogue: Introduction to Crosscheck – Drawing the Line on Deforestation, pada pekan lalu.
Upaya terbaru Minamas ini merupakan langkah besar perusahaan dalam perjalanannya untuk menciptakan rantai pasokan yang nol deforestasi. Sebagai produsen utama minyak kelapa sawit berkelanjutan, Minamas berbagi keprihatinan bahwa deforestasi menjadi tantangan mendesak bagi industri kelapa sawit dan membutuhkan tindakan nyata dari berbagai pemangku kepentingan.
Dalam dialog yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional tersebut, Prof. Dr. Bungaran Saragih – Pakar Agribisnis mengatakan, Traceability bukan akhir dari sustainability, tapi ini adalah langkah awal dari paradigma pembangunan yang berkelanjutan, atau sustainable development.
“Jika kita berbicara mengenai perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia, ada dua realita yang ada, pertama adalah perubahan customer acceptance terhadap produk kelapa sawit, dan kedua adalah perkembangan produsen kelapa sawit itu sendiri. Untuk itu, keterlacakan rantai pasokan akan mampu menjembatani dan memperkuat keduanya,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Mohamad Helmy Othman Basha – Group Managing Director SDP mengatakan bahwa Sime Darby Plantation membangun sustainability bukan hanya sebuah konsep, melainkan tindakan nyata untuk mewujudkan industri kelapa sawit yang bertanggungjawab dan kredibel. Crosscheck adalah langkah awal kita untuk mewujudkan komitmen tersebut.
“Melalui Crosscheck, kami menyediakan traceability platform yang dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun. Crosscheck tidak hanya diperuntukan oleh konsumen saja, namun, bagi siapa pun yang tertarik untuk mengetahui sistem keterlacakan rantai pasokan produk kelapa sawit yang transparan. Ini adalah era baru dari industri kepala sawit,” katanya.
Crosscheck merupakan bagian dari perjalanan keberlanjutan perusahaan dimana perusahaan telah menjalankan Zero-Burning Pledge lebih dari 30 tahun yang lalu, termasuk kebijakan No-Deforestation, No-Peatland, dan No-Exploitation (NDPE), Responsible Agriculture Charter dan Human Rights Charter. Sebagai platform online, saat ini Crosscheck dirancang untuk menggabungkan lebih banyak data dan telah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengeksplorasi fitur baru untuk meningkatkan sistem Crosscheck kedepannya.
“Kami percaya bahwa untuk membangun ekosistem keterlacakan ini kami tidak bisa sendirian, untuk itu, kami telah dan akan terus bekerja bersama-sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, investor dan juga LSM internasional”, tambahnya.
Urgensi isu deforestasi membutuhkan inisiatif yang kuat dan tegas. Hari ini, dengan Crosscheck, SDP melalui Minamas Plantation menawarkan apa yang diyakini sebagai bagian dari solusi, menuju industri minyak kelapa sawit yang lebih baik.