JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) mampu mempertahankan kinerja penjualan benih sawit sepanjang 2020. Kendati, sektor ekonomi nasional lesu dihantam pandemi Covid-19.
Dr. M. Edwin Syahputra Lubis, M.Agr.Sc Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) , menjelaskan walaupun kondisi pandemi covid-19, penyaluran kecambah PPKS di tahun 2020 meningkat signifikan menjadi 31,1 juta butir atau meningkat 84% dibandingkan realisasi 2019 dan pencapaian 195% dibandingkan target 2020. Berdasarkan data PPKS, Pada tahun 2019, jumlah kecambah PPKS yang tersalur sebanyak 16,9 juta butir dengan market share 30%.
“PPKS melakukan strategi penjualan yang baik dan tetap melakukan penjualan di saat produsen lainnya memilih untuk melakukan lockdown atau tidak melakukan penjualan sama sekali,” ujar Edwin Lubis saat dihubungi redaksi sawitindonesia.com.
Lalu varietas apa yang menjadi andalan PPKS? Dikatakan Edwin, varietas yang terpopuler di tahun 2020 adalah varietas Simalungun kemudian disusul oleh PPKS 540 dan Yangambi. Sebagai tambahan informasi, saat ini terdapat tujuh varietas sawit yang dikomersialisasi oleh PPKS, yaitu Dumpy, Simalungun, PPKS 718, PPKS 540, PPKS 239, Yangambi, dan 540 NG.
Tahun 2020, jumlah penyaluran benih sawit mencapai 87,04 juta butir dari 19 perusahaan benih sawit. PPKS menempati posisi pertama penjualan benih. PT Bina Sawit Makmur (Sampoerna Agro) berada di posisi kedua sebesar 11,3 juta butir dan PT Tunggal Yunus Estate (Asian Agri) berjumlah 9,3 juta butir.