PT Astra Otoparts Tbk Divisi Winteq (WINTEQ) berhasil menciptakan alat transportasi yang berfungsi mengangkut hasil panen TBS di dalam blok kebun. Sebelum resmi digunakan, pengembangan alat transportasi ini dimulai semenjak tiga tahun lalu. Bermanfaat bagi pelaku usaha yang kebunnya bertipe lahan basah dan lereng.
Sekitar empat tahun lalu, Muhamad Yasin, Deputy Division HeadPT Astra Otoparts Divisi Winteq, berkunjung ke perkebunan sawit milik PT Astra Agro Lestari Tbk. Kala itu, Widya Wiryawan, Presiden Direktur PT Astra AgroLestari Tbk, meminta dirinya untuk dapat membantu masalah yang dihadapi di perkebunan sawit. Setelah masuk keluar kebun, Muhamad Yasin dan tim tertarik mengenai persoalan yang berkaitan dengan alat angkut panen yang masuk ke infield collection (jalan untuk pemanenan buah).
“Persoalannya adalah bagaimana bisa membuat alat angkut panen yang masuk ke area infield, tetapi tidak merusak tanah dan akar tanaman. Dulu kan yang ada traktor. Namun tidak bisa masuk karena bisa tenggelam,” kata Yasin.
Berawal dari masalah tadi, WINTEQ bekerjasama dengan Astra Agro melakukan pengembangan alat transportasi evakuasi panen. Fungsinya adalah alat ini membawa hasil panen dari infield collection ke tempat pengumpulan hasil panen.
Muhamad Yasin menceritakan alat transportasi yang pertama kali berhasil dibuat yaitu Wintor. Hingga sekarang, Wintor sudah masuk generasi keempat. Generasi pertama dan kedua masih dalam bentuk prototipe dan belum masuk produksi sebenarnya. Generasi pertama maupun kedua, menurutnya, sedang mencari bentuk dan komponen yang ideal dipakai untuk mendukung kerja unit. Lalu, sambil kami evaluasi kebiasaan petani dan pengemudi mengendarai unit ini.
“Wintor generasi kedua kami produksi 30 unit pada 2012 yang didistribusikan ke sejumlah perkebunan sawit Astra Agro,” jelas Muhamad Yasin.
Ditambahkan kembali spesifikasi alat ini memang dibuat tidak besar tetapi sangat lincah untuk membawa hasil panen buah sawit. Wintor generasi keempat sudah menemukan bentuk ideal. Alat transportasi ini berukuran panjang 3 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 1,7 meter. Berat Wintor sekitar 400 kilogram belum termasuk muatan.
Supaya tidak merusak tanah, tim Winteq sudah mendapatkan masukan dari tim agronomi Astra Agro. Bahwa, jalan koleksi buah dapat dilalui alat angkut yang beratnya tidak melebihi satu ton. Sedangkan, Wintor ini beratnya di bawah satu ton saat membawa buah. Selain itu, unit ini mampu bergerak lincah di jalan koleksi.
Ketika membawa muatan, kapasitas angkut Wintor antara 15-20 Tandan Buah Sawit (TBS) atau setara dengan 400-500 kg, bergantung jenis medan yang dilewatinya. “Setiap hari, kapasitas angkut dapat mencapai 15-20 ton TBS yang dibawa,” ujarnya.
(Lebih lengkap baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi Juni-Juli 2015)